Sempat Merah, Palembang Kembali Zona Orange Lagi

Palembang kembali berada di Zona Orange atau Risiko Sedang Kasus Coronavirus Disease 2019 (Covid-19). Hal itu menunjukkan perkembangan kasus virus tersebut masih bersifat fluktuatif.


Juru Bicara Gugus Tugas Bidang Kesehatan Yudhi Setiawan mengatakan, ditetapkannya Status Zona Orange Kota Palembang, berdasarkan perhitungan 15 Indikator utama.

Yaitu meliputi, kesehatan masyarakat yang terbagi menjadi 11 indikator epidemiologi, serta dua indikator surveilans kesehatan masyarakat dan dua indikator pelayanan kesehatan.

"Kita terus update skoring, seperti hitungan data mingguan yang terus diperbarui. Hasilnya, untuk sekarang statusnya risiko sedang dengan rate 1,9 sampai 2,4," terangnya, Senin (24/8/2020).

Yudhi menjelaskan, setiap dua minggu sekali Dinas Kesehatan Kota Palembang melakukan perhitungan kategorisasi risiko kenaikan kasus yang terbagi menjadi empat zona.

Untuk zona tersebut yakni Merah atau Zona Risiko Tinggi dengan skor 0 - 1,8; Orange atau Zona Risiko Sedang skor 1,9 - 2,4, Kuning merupakan Zona Risiko Rendah dengan skor 2,5 - 3,0 dan Hijau merupakan Zona Tidak Terdampak tidak tercatat kasus Covid-19 positif.

"Daerah Zona Kuning dan Hijau terjadi karena kasus terkonfirmasi terus menurun dengan nilai indikator tinggi. Penurunan zona wilayah dipengaruhi jumlah sampel pemeriksaan Covid-19 positif berkurang atau disiplin masyarakat dalam menjaga kesehatan dengan prosedur standar operasional seperti penerapan protokol kesehatan," ulasnya.

Sebelumnya, Kota Palembang kembali masuk zona merah yang disebabkan meningkatnya angka kasus Covid-19. Hal itu disampaikan Walikota Palembang, Harnojoyo kemarin.

"Saat ini kita masih naik turun di zona orange dan merah. Kita berharap disiplin masyarakat terhadap penerapan protokol kesehatan dikedepankan, setiap keluar rumah jangan lupa pakai masker," ungkapnya.

Harnojoyo mengungkapkan, meski tidak ada larangan untuk keluar rumah, penerapan disiplin protokol kesehatan harus dilakukan ditengah-tengah publik.

"Kita ingin masyarakat memiliki kesadaran pentingnya protokol kesehatan untuk memutus mata rantai virus ini. Jangan sampai disiplin mulai kendor dan Palembang jadi zona berbahaya lagi," imbuhnya.[ida]