Sekarang Mengimbau, Presiden: Nanti Bisa Saja Melarang....

Semua pegawai pemerintah dan perusahaan milik negara dilarang mudik lebaran pada Idul Fitri 2020. Libur Lebaran dan Cuti Bersama Idul Fitri pun sudah dialihkan ke Bulan Desember 2020. Akan tetapi untuk masyarakat umum, Presiden baru sebatas mengimbau untuk tidak mudik.


Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun mengungkapkan alasan dirinya belum melarang masyarakat umum (di luar pegawai pemerintah-perusahaan milik negara) untuk mudik pada Ramadahan dan Lebaran 2020. amadan dan lebaran mendatang. Sebab ada dua pengelompokan yang harus dibahas secara utama.

"Pemerintah juga mengalkulasi bahwa ada dua kelompok pemudik yang tidak bisa begitu saja kami larang-larang, karena ada juga yang pulang kampung karena alasan ekonomi," kata Jokowi dalam konferensi pers melalui telekonferensi seperti diberitakan JPNN, Kamis (9/4/2020).

Kelompok pertama, kata Jokowi, banyak warga yang pulang kampung karena di kota telah diterapkan pembatasan sosial. Hal ini membuat mereka harus kembali ke kampung karena masalah ekonomi.

"Penghasilan mereka turun, bahkan tidak memiliki pekerjaan dan tidak memiliki penghasilan," kata dia.

Sementara kelompok kedua, lanjut Jokowi, warga yang mudik karena tradisi yang sudah puluhan tahun dimiliki Indonesia.

Meski demikian, Jokowi menyatakan bukan tidak mungkin pemerintah mengeluarkan kebijakan larangan mudik. Dia mengaku akan terus memantau dan mengevaluasi kondisi di lapangan.

"Sekali lagi bahwa larangan mudik untuk ASN, TNI dan Polri serta pegawai BUMN, serta anak perusahaannya itu per hari ini bisa saya sampaikan," jelas Jokowi.

Jokowi juga mengatakan bahwa pemerintah telah menyiapkan sejumlah program agar warga Jabodetabek tidak mudik. Ada sejumlah bantuan sosial dan bantuan langsung tunai (BLT) kepada warga yang sudah disiapkan.

"Perlu saya sampaikan dari awal pemerintah sudah melihat bahwa mudik lebaran ini bisa menyebabkan meluasnya penyebaran Covid-19 dr Jabodetabek ke daerah-daerah tujuan," kata Jokowi. [ida]