Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumsel menemukan satu kasus Covid-19 varian omicron masuk ke Sumsel. Hal ini diketahui, berdasarkan pemeriksaan Whole Genome Sequencing (WGS) dari pusat.
- Mengenal BN.1, Subvarian Baru Omicron yang Ditemukan di Indonesia
- Subvarian BA.4 dan BA.5 Menyebar, Pasien Covid-19 di Rumah Sakit Australia Tembus Rekor
- Omicron Melandai, Thailand Laporkan 73 Kasus Baru Varian Covid-19 Deltacron
Baca Juga
Kepala Dinkes Sumsel, Lesty Nurainy membenarkan hal tersebut. Dia mengaku baru mendapatkan info ini Jumat kemarin (4/2). Menurutnya, kasus varian baru Covid-19 yakni Omicron tidak lebih ganas, hanya saja cepat menular. Selain itu, penentuan Omicron ini juga membutuhkan waktu yang cukup lama.
"Untuk menentukan Omicron ini butuh waktu lebih dari dua minggu melalui WGS di pusat," katanya.
Meski demikian, dia mengingatkan masyarakat untuk tetap disiplin protokol kesehatan. Jika memang dalam pemeriksaan PCR positif maka segera lakukan isolasi sehingga tidak menularkan kepada yang lainnya. Dia menilai, saat ini protokol kesehatan mulai terlihat kendor. Padahal ini sangat penting untuk mencegah penularan.
"Kami imbau agar tetap disiplin dan jangan kendor," tutupnya.
Sebelumnya, Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinkes Sumsel, Yusri menambahkan, saat ini lonjakan kasus terjadi sangat cepat. Bahkan, tidak sampai satu pekan terlihat sangat melonjak. Hanya saja, pihaknya belum dapat memastikan apakah dampak dari Omicron atau yang lainnya. Karena menurutnya, Omicron ini lebih ringan dibandingkan varian Delta, hanya saja memang tingkat penularannya lebih tinggi.
"Jadi kami harap masyarakat tingkatkan disiplin protokol kesehatan. Karena, tingkat risiko nya tidak bisa diprediksi apalagi yang memiliki kormobid. Jadi harus tetap waspada," pungkasnya.
- Tujuh Daerah di Sumsel Jadi Fokus Antisipasi Karhutla Saat Kemarau Panjang
- Makan Ikan Tongkol dari Program MBG, 64 Siswa di PALI Alami Gejala Keracunan
- Pemprov Sumsel Siapkan BKBK, Muratara Usulkan Sejumlah Proyek Prioritas