Sebanyak tujuh kabupaten di Sumatera Selatan (Sumsel) diwaspadai sebagai titik rawan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) menjelang musim kemarau tahun ini.
- Bupati Muba Sambangi Kapolda Sumsel, Bahas Zero Konflik dan Karhutla
- Kebakaran Hutan Landa Korea Selatan, Empat Tewas Ratusan Mengungsi
- Sidang Gugatan Kabut Asap, Saksi Beberkan Kerugian Dampak dari Karhutla di Konsesi Perusahaan Grup Sinar Mas
Baca Juga
Wilayah-wilayah tersebut meliputi Ogan Komering Ilir (OKI), Musi Banyuasin (Muba), Muara Enim, Banyuasin, Ogan Ilir, Musi Rawas, dan Musi Rawas Utara (Muratara), yang setiap tahunnya menjadi lokasi langganan karhutla.
Kepala Balai Pengendalian Kebakaran Hutan Kementerian Kehutanan, Ferdian Kristanto, menyampaikan bahwa antisipasi dini telah dilakukan sejak April lalu, bahkan saat musim hujan masih berlangsung.
“Wilayah gambut seperti OKI, Muba, sebagian Muara Enim, dan Banyuasin terus menjadi perhatian utama. Demikian juga dengan Ogan Ilir, terutama di sekitar jalan lintas dan jalan tol, serta Musi Rawas dan Muratara,” ujar Ferdian, Sabtu (10/5/2025).
Menurut Ferdian, meskipun beberapa daerah masih diguyur hujan, sebagian wilayah lainnya mulai merasakan suhu udara yang panas dan minim curah hujan. Hal ini meningkatkan potensi kebakaran akibat bahan bakar alami seperti daun kering dan gambut yang mudah terbakar.
“Beberapa kabupaten sudah mulai terasa panas dengan jarak hari tanpa hujan yang semakin panjang. Situasi ini menuntut kesiapsiagaan lebih tinggi dari semua pihak,” jelasnya.
Upaya antisipasi telah diperkuat melalui patroli rutin yang diperluas sejak awal tahun, khususnya pada April dan Mei. Satgas karhutla juga akan segera dibentuk, dan status siaga darurat karhutla di beberapa daerah, seperti Ogan Ilir, akan segera ditetapkan.
“Kami tidak boleh lengah meskipun api yang muncul kecil. Prediksi menunjukkan kemarau tahun ini akan lebih panjang dibandingkan 2024. Kejadian awal di Ogan Ilir menjadi peringatan bagi kita semua untuk lebih waspada,” tambah Ferdian.
Ia berharap dengan langkah-langkah antisipasi yang lebih intensif, dampak karhutla di Sumsel tahun ini dapat diminimalkan.
“Kita optimis, dengan pengawasan dan kerja sama semua pihak, karhutla tahun ini bisa ditangani lebih baik,” pungkasnya.
- Bupati Muba Sambangi Kapolda Sumsel, Bahas Zero Konflik dan Karhutla
- Makan Ikan Tongkol dari Program MBG, 64 Siswa di PALI Alami Gejala Keracunan
- Pemprov Sumsel Siapkan BKBK, Muratara Usulkan Sejumlah Proyek Prioritas