Menteri kesehatan se-ASEAN menyetujui pendirian Pusat Kedaruratan Kesehatan Masyarakat dan Penyakit Menular ASEAN atau ASEAN Center for Public Health Emergencies and Emerging Diseases (ACPHEED).
- Catat, Ini Enam Makanan yang Mengandung Karbohidrat Tinggi
- Zona Merah Covid-19 di Sumsel Bertambah, Polda Sumsel Dukung Pengetatan PPKM Mikro
- Data WHO Varian Omicron Sudah Ditemukan di 57 Negara
Baca Juga
“Kita setuju untuk membentuk ACPHEED. Intinya adalah pusat kerja sama ASEAN untuk menghadapi potensi adanya outbreak pandemi ke depannya,” kata Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin pada konferensi pers di sela agenda 15th ASEAN Health Ministers Meeting (AHMM) di Hotel Conrad, Bali, Sabtu (14/5).
Terdapat 3 pilar untuk membentuk ACPHEED yakni surveilans, deteksi, dan respons. Selain itu ada juga pilar manajemen risiko.
Tiga negara yang sudah memberikan komitmen untuk masing-masing pilar tersebut adalah Vietnam, Thailand, dan Indonesia. Jadi tiga negara ini akan bekerja sama untuk mempersiapkan segalanya apabila ada potensi outbreak.
Adanya ACPHEED akan mengintegrasikan protokol kesehatan yang ada di negara-negara anggota ASEAN.
“Itu nanti kita sinergikan. Kalau ada negara anggota ASEAN memiliki kasus pandemi yang sudah sangat turun, maka relaksasi dari prosesnya lebih tinggi dibandingkan negara lain yang kasusnya belum turun,” ucap Menkes.
- Wapada! Ini Lima Penyakit Menular di Musim Hujan
- Keroyok Vaksinasi Telah Suntik 350 Ribu Warga OKI
- Menkes Klaim PCR Diturunkan Rp 300 Ribu Dinilai Paling Murah dari Airport-airport di Dunia