Saleh Daulay: Sudah Waktunya Indonesia Produksi Vaksin Covid-19 Sendiri

 Anggota Komisi IX DPR RI Saleh Partaonan Daulay/RMOL
Anggota Komisi IX DPR RI Saleh Partaonan Daulay/RMOL

Anggota Komisi IX DPR RI Saleh Partaonan Daulay mendorong pemerintah menyegerakan produksi vaksin dalam negeri.


Menurut politisi Partai Amanat Nasional (PAN) itu, dengan mengandalkan vaksin impor, selain negara mengeluarkan biaya besar, faktanya produk dalam negeri lebih dipercaya masyarakat.

Mantan Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah ini menjelaskan, sebagian masyarakar lebih antusias menggunakan vaksin produk dalam negeri.

Ia melihat masyarakat bukan hanya karena faktor kecintaan pada produk dalam negeri, melainkan karena lebih percaya pada khasiatnya.

Saleh kemudian mengungkapkan, Indonesia telah menjadi pengekspor vaksin ke lebih dari 140 negara.

Ia berpendapat, sudah saatnya Indonesia memproduksi vaksin dari hasil karya anak negeri dan digunakan untuk mencukupi kebutuhan seluruh masyarakat.

Bahkan, ia meyakini tidak menutup kemungkinan vaksin Covid-19 buatan Indonesia menjadi komoditas ekspor.

"Sebab, selama ini, Indonesia dikenal sebagai negara produsen vaksin terbesar di dunia. Kita bahkan telah mengekspor vaksin ke 140 negara lebih. Tidak tertutup kemungkinan untuk dieskpor juga,” kata Saleh, Selasa (23/11).

Ketua Fraksi PAN DPR RI ini mengusulkan, pemerintah mengekspor vaksin ke sejumlah negara. Mengingat vaksin nusantara sudah dilegalisir oleh WHO dan dinyatakan terbaik.

"Kalau kita bisa ekspor kan ada kebanggaan tersendiri. Setidaknya, kita bisa bantu negara-negara lain. Untuk menuju ke situ, ya kita harus pakai untuk kebutuhan kita sendiri dulu,” katanya.

Dia menambahkan, Pesiden Jokowi selama ini selalu mendukung pemakaian produk dalam negeri, termasuk vaksin.

Dalam pandangan Saleh, seharusnya penggunaaan produk dalam negeri tidak hanya sekedar himbauan. Apalagi, pemerintah juga menyediakan anggaran yang tidak sedikit untuk riset dan pengembangan produk lokal.

"Presiden sangat berpihak pada penggunaan komoditas dalam negeri. Kalau selama ini kita masih memakai vaksin luar, itu karena kedaruratan saja. Kalau sudah bisa produksi sendiri, tentu lebih baik memakai produk sendiri,” tutupnya.