RSUD Martapura Kekurangan SDM, BKPSDM: Tenaga Dokter di OKU Timur Kurang

Kantor BKPSDM OKU Timur/ist
Kantor BKPSDM OKU Timur/ist

Terkait hingga saat ini RSUD Martapura masih kekurangan Sumber Daya Manusia (SDM) Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk mengisi posisi strategis seperti Kasi Yanmed, dibenarkan oleh Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) OKU Timur, Sutikman.


“Iya, Kasi Yanmed harus diisi dokter ASN. Selain itu, Tenaga Kesehatan (Nakes) di RSUD OKU Timur juga kurang,” kata Sutikman kepada RMOLSumsel, Selasa (21/2).

Dia mengatakan, jika pihak RSUD Martapura telah lama mengajukan usulan untuk penambahan Nakes guna mengisi kekurangan tersebut.

“Sekarang masih dalam proses BLUD (Badan Layanan Umum Daerah). Memang sekarang ini tenaga dokter di OKU Timur kurang. Untuk jumlah yang ada, kita harus lihat dulu datanya di Dinkes,” ujarnya.

Sutikman menjelaskan, pihaknya berencana akan melakukan rekrutmen tenaga medis melalui jalur Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja atau PPPK.

“Untuk rekrutmennya, kita tinggal menunggu Juklak dari Kementrian Dalam Negeri dan Menpan,” ujarnya seraya menambahkan, untuk mengisi posisi Kasi di rumah sakit hatus dokter umum minimal golongan 3C.

Sebelumnya, terkait keluhan Wakil Ketua I DPRD OKU Timur, Hj Juniah, tentang adanya pegawai di RSUD Martapura yang rangkap jabatan yakni Kasi Yanmed dan Kepala Farmasi yang dinilai menyalahi aturan kepegawaian, mendapat tanggapan langsung oleh dr Dedy Damhudy selaku Direktur RSUD Martapura.

Dia menjelaskan, bahwa pada tahun 2021 yang lalu, memang benar Kasi Yanmed atas nama Hastuti, rangkap jabatan sebagai Kepala Farmasi.

“Benar, tapi itu dulu. Sekarang yang bersangkutan tidak lagi rangkap jabatan dan hanya menjabat sebagai Kasi Yanmed,” jelasnya saat ditemui di ruang kerja, Senin (20/2).

Alasan waktu itu, Hastuti rangkap jabatan, terang Dedy, karena keterbatasan Sumber Daya Manusia (SDM) mulai dari disiplin ilmu dan kepangkatan.

“Ibu Hastuti, S Farm Apoteker. Beliau juga seorang PNS golongan 3D Penata Tingkat I. Sekarang pun kita masih belum ada pegawai yang secara disiplin ilmu dan golongan pas untuk menggantikannya,” sebutnya.