Setelah mundurnya dr. Dedy Damhudy dari jabatannya sebagai Direktur RSUD Martapura, suasana di rumah sakit milik pemerintah tersebut masih menyisakan gejolak.
- Kelalaian Pelayanan RSUD Martapura, Bupati OKU Timur Minta Maaf dan Janji Reformasi Pegawai
- Kelalaian Layanan Ambulans Bikin Keluarga Jenazah Kecewa, Direktur RSUD Martapura Pilih Mundur
- Usai Insiden Jenazah Naik Pickup, Direktur RSUD Martapura Langsung Copot Kepala Ruangan dan Sopir Ambulans
Baca Juga
Tiga karangan bunga bernada sindiran terlihat terpajang di depan gerbang rumah sakit pada Rabu (9/4/2025).
Karangan bunga tersebut mengucapkan selamat atas pengangkatan dr. Gondo Roleli, MARS sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Direktur RSUD Martapura. Namun, yang menarik perhatian adalah tulisan di bagian bawah ucapan selamat itu.
Salah satu karangan bunga berbunyi,"Semoga ke depannya tidak ada lagi ancaman dan intimidasi terhadap medis dan paramedis di RSUD Martapura OKU Timur.”
Karangan lainnya menuliskan, “Alhamdulillah, Alhamdulillah, pokoknyo Alhamdulillah, Merdeka!” serta, “Alhamdulillah Priuk, Dapur Tidak Terguling Tapi Pindah.”
Tulisan-tulisan bernada satire ini menimbulkan pertanyaan publik, apakah selama kepemimpinan dr. Dedy Damhudy terjadi tekanan terhadap tenaga medis dan paramedis di lingkungan RSUD Martapura, yang berdampak pada menurunnya kualitas pelayanan kesehatan?
Sebelumnya, dr. Dedy telah menyampaikan permohonan maaf secara langsung kepada keluarga pasien yang jenazahnya terpaksa diangkut menggunakan mobil pickup karena tidak tersedianya sopir dan BBM untuk mobil ambulans. Insiden tersebut sempat viral di media sosial.
Merespons kejadian itu, Bupati OKU Timur, Lanosin atau yang akrab disapa Enos, juga menyampaikan permintaan maaf terbuka kepada masyarakat.
“Dari lubuk hati yang paling dalam, saya memohon maaf kepada seluruh masyarakat atas kelalaian pelayanan RSUD Martapura. Kita memiliki semangat yang sama untuk perbaikan layanan ke depan,” ujar Bupati Enos, Selasa (8/4/2025).
Bupati menegaskan telah memerintahkan pemeriksaan prosedural atas insiden tersebut. Bahkan, ia menyatakan kesiapannya melakukan reformasi pegawai demi meningkatkan kualitas pelayanan, termasuk di hari libur.
“Prosedur pemeriksaan sudah berjalan hari ini. Bila perlu, kita juga akan melakukan reformasi pegawai,” tegasnya.
Sebagai bentuk tanggung jawab, dr. Dedy Damhudy secara resmi mengundurkan diri dari jabatan direktur.
“Benar, hari ini saya telah membuat dan menyerahkan surat pengunduran diri kepada BKPSDM OKU Timur. Ini bentuk tanggung jawab saya atas kesalahan staf dan pegawai RSUD Martapura,” ungkapnya.
- Dana Desa Dipakai untuk Kepentingan Pribadi, Mantan Kades di OKU Timur Ditetapkan Tersangka Korupsi
- Dua Pengendara Motor di OKU Timur Tewas Ditabrak Truk Fuso yang Gagal Menanjak
- Diturunkan dari Panggung Orgen Tunggal, ODGJ Ngamuk dan Tusuk Dua Pengunjung