Rem Blong, Operator Alat Berat PLTU Sumsel 1 Tewas Tenggelam di Kolam Galian

Seorang operator alat berat di PLTU Sumsel 1, Muara Enim tewas setelah alat berat yang dioperasikan mengalami rem blong. (ist/RmolSumsel.id)
Seorang operator alat berat di PLTU Sumsel 1, Muara Enim tewas setelah alat berat yang dioperasikan mengalami rem blong. (ist/RmolSumsel.id)

Diduga alami rem blong (tidak berfungsi), operator alat berat loader meninggal dunia karena terperosok ke kolam atau galian line file di area belakang PLTU Sumsel 1, Desa Air Cekdam Kecamatan Rambang Niru Kabupaten Muara Enim. Sabtu (29/7).


Berdasarkan data dan informasi yang berhasil dihimpun kantor berita RMOLSumsel, akibat kejadian tersebut diketahui korban bernama Budiyanto (35) merupakan warga dusun 3 Desa Darmo Kasih Kecamatan Belimbing Kabupaten  Muara Enim, tersebut terjepit alat dan tenggelam dalam kolam yang mengakibatkan korban meninggal dunia.

Kejadian berlangsung sekira pukul 12.00 WIB, alat berat tersebut mundur dan tidak terkendali sebelum akhirnya terguling ke dalam kolam buatan yang mengakibatkan korban meninggal tewas.

Budiyanto sempat dilarikan ke Puskesmas Tebat Agung, barulah kemudian di bawah ke kediaman korban.

Kapolres Muara Enim, AKBP Andi Supriadi membenarkan adanya kejadian tersebut, pada Sabtu (29/7) pukul 09.30 WIB bertempat di galian line file PLTU Sumsel 1, korban mulai bekerja memindahkan batu alam dari tumpukan menuju ke pinggir jalan sampai dengan beberapa kali memindahkan batu tersebut.

Yang mana korban bekerja diawasi oleh pengawas dan pada saat korban ingin mengangkat batu menggunakan alat berat jenis loader yang dikemudikannya tersebut, tiba-tiba alat tersebut mundur.

"Diduga mengalami rem blong dan tidak terkendali sehingga memasuki galian kolam linefile yang berada tepat di belakang alat berat tersebut bekerja," jelas Andi, Senin (31/7).

Dikatakan Andi, posisi korban yang saat itu berada di dalam kabin tidak sempat keluar dan terjepit saat alat terjatuh. Lalu korban berusaha diselamatkan oleh rekan kerja korban Marjani dan Sudarsono yang saat itu berada tidak jauh dari korban bekerja. 

"Kemudian membantu mengevakuasi mengangkat hingga membawa korban ke puskesmas tebat agung. Setelah tiba di puskesmas tebat agung korban sudah tidak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia oleh petugas UGD," katanya.

Dari hasil penyelidikan, lanjut Andi menurut keterangan saksi Menurut keterangan saksi-saksi yang mana korban yang saat itu sedang bekerja memindahkan batu menggunakan alat berat, tiba-tiba alat berat yang dikemudikannya tersebut mundur sampai masuk ke dalam galian kolam linefile yang berada tepat di belakang alat berat tersebut bekerja. Kemudian saksi-saksi baru mengetahui bahwa alat tersebut sudah berada di dalam kolam galian line file dengan posisi korban masih berada di dalam kabin dan terjepit. 

"Barang bukti yang diamankan berupa satu unit alat berat Loader XGMA merk KG955H berwarna kuning, masih di dalam kolam galian, hari ini pengambilan keterangan saksi-saksi," jelas Andi.