Agenda rekrutmen 1 juta guru Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) hingga tahun 2022 baru terisi 17 persen. Persoalan yang mengemuka adalah pengalokasian anggaran hinga proses rekrutmennya.
- Agung Firman Sampurna Masuk Bursa Survei LSI untuk Pilgub Sumsel, Siap Tantang Herman Deru?
- Jelang Pemilu 2024, Partai Demokrat Palembang Mulai Buka Pendaftaran Bacaleg
- Tidak Libatkan Dunia Usaha, Kenaikan UMP Sumsel Terkesan Politis dan Hanya Jadi Pencitraan
Baca Juga
Ketua Komisi X DPR RI, Syaiful Huda mengatakan, Pemerintah pusat dan daerah masih belum senafas dalam persoalan rekrutmen guru PPPK.
“Pemerintah pusat dan daerah perlu koordinasi lebih efektif lagi ke depan. Kami meyakini bila skema ini bisa jalan, maka rekrutmen 1 juta guru PPPK akan terlaksana dan bisa dituntaskan pada 2022 ini,” ujar Huda dalam rapat kerja Komisi X DPR RI dengan Mendikbudristek, Nadim Makariem, Selasa (12/4).
Menurut Huda, Pemda masih belum yakin sepenuhnya dengan rekrutmen guru PPPK, lantaran pengalokasian anggarannya dititipkan lewat Dana Alokasi Umum (DAU), bukan Dana Alokasi Khusus (DAK).
“Dari masukan yang disampaikan sebagian besar Pemda, mereka menginginkan semua anggaran untuk rekrutmen dan gaji PPPK harus lewat DAK,” tuturnya.
Selain persoalan anggaran, lanjut Huda, masalah lainnya adalah Pemerintah pusat dalam hal ini Kemenkeu dan Kemendagri masih kurang koordinatif mendukung agenda rekrutmen 1 juta guru PPPK. Ini membuat Pemda pun ragu-ragu dalam merekrut tenaga PPPK.
“Pemda menginginkan skema dari Kemenkeu tidak DAU tapi DAK supaya jelas peruntukannya. Kalau DAU, Pemda merasa belum yakin sepenuhnya bisa digunakan untuk pembiayaan PPPK. Itulah mengapa banyak Pemda belum mengajukan SK-nya pada seleksi tahap I dan II. Koordinasi di level Pemerintah pusat kiranya perlu satu suara, terutama Kemenkeu dan Kemendagri. Itu terlihat dalam seleksi kuota tahap II 2022 yang baru 17 persen terisi,” tutup politisi PKB itu.
- Serapan DAU OKI Diatas 50 Persen
- Resmi! Jokowi Alihkan Subsidi BBM ke Bansos Rp 24,17 T
- Pemkab Salah Input Data Salur DAU, Pembayaran Gaji Ribuan ASN di OKI Tersendat
