Sebanyak 381,7 hektare di Kabupaten Lebong rusak akibat terjangan banjir bandang.
- Terkendala Pasokan Air, Petani Sawah di OKU Sulit Panen Dua Kali Dalam Setahun
- Hama Burung Pipit Jadi Ancaman Petani Padi di Lubuklinggau
- Infrastruktur Pertanian Meningkatkan Produksi Padi untuk Petani
Baca Juga
Seperti diketahui, banjir yang merendam wilayah Kabupaten Lebong itu disebabkan karena luapan Sungai Air Ketahun akibat hujan deras pada Selasa (16/4) dinihari.
Berdasarkan update data terbaru Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebong, sebanyak 8 dari 12 kecamatan terdampak banjir, yaitu Kecamatan Topos, Rimbo Pengadang, Lebong Selatan, Bingin Kuning, Lebong Sakti, Amen, Uram Jaya dan Kecamatan Lebong Utara.
Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebong, Tantomi membenarkan jika ratusan Ha sawah itu terdampak dan tersebar di 19 titik yang berada di 8 kecamatan wilayah Kabupaten Lebong.
"Iya benar, itu berdasarkan data update terbaru per tanggal 18 April 2024," ujar Tantomi, kemarin (19/4) sore.
Ia menyampaikan, lahan pertanian yang terendam banjir itu merupakan tanaman padi. Adapun usia tanaman padi yang terendam banjir rata-rata baru ditanam sekitar 45 hari.
"Rata-rata (usia padi yang terendam banjir) 45 hari sesudah tanam. Bahkan ada yang sekitar 10-20 harian lagi panen. Itu juga terancam gagal panen," ujar Tantomi.
Sementara itu, Pemkab Lebong tengah mendata petani yang sawahnya terdampak musibah banjir. Petani yang lahan garapannya terancam gagal panen akan didata ulang by name by address.
"Untuk teknisnya kembali ke Dinas Pertanian dan Perikanan Lebong," demikian Kalak.
- Dua Kecamatan di OKI Dilanda Banjir, Ratusan Hektare Sawah Terancam Puso
- Terkendala Pasokan Air, Petani Sawah di OKU Sulit Panen Dua Kali Dalam Setahun
- Korban Longsor Sukabumi Bertambah, BNPB Fokus Pemulihan