Para ahli menyebutkan bahwa Omnibus Law RUU Cipta Kerja menjadikan iklilm investasi kondusif dan memperbaiki pertumbuhan ekonomi Indonesia, tidak demikian halnya dengan para buruh. Hari ini, Senin (3/8/2020), ratusan buruh berdemo di depan Gedung DPR RI. Mereka menolak pembahasan RUU Cipta Kerja oleh Baleg DPR.
- 2022, Pengaduan Konsumen Didominasi Sektor E-Commerce
- Dukung Pengembangan Usaha Madu Klanceng, Bupati OKU Timur Bantu Bibit Bunga dan Promosi
- BTN Jakarta Run 2023 Dimeriahkan Jajanan Lokal
Baca Juga
Demonstrasi kali ini bertujuan mendesak parlemen tidak membahas omnibus law. Pasalnya, buruh mendapatkan informasi bahwa hari ini Panitia Kerja (Panja) Badan Legislasi DPR RI tengah membahas RUU omnibus law Cipta Kerja secara diam-diam.
"KSPI menyesalkan dan mengutuk keras sikap Panja Baleg Omnibus Law RUU Cipta Kerja yang terkesan melakukan rapat diam-diam dan dadakan, yang melanggar undang-undang keterbukaan informasi yang menjadi hak publik," kata Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal lewat keterangannya.
Ia mengaku pihaknya melihat ironis dengan adanya pembahasan omnibus law, yang tetap dilakukan meskipun DPR sedang reses.
"Mereka, patut diduga seperti sedang mengejar setoran dan ketakutan menghadapi rakyat dan kaum buruh yang sudah banyak menyampaikan penolakan,” katanya.
Said Iqbal mempertanyakan kepentingan para anggota dewan untuk membahas omnibus law secara diam-diam dan terkesan mendadak di tengah jadwal reses.
“Ada kepentingan apa sehingga para anggota Panja Baleg omnibus law tersebut ngebut membahas RUU yang banyak ditolak berbagai pihak ini? Padahal omnibus law menyangkut kepentingan rakyat dan akan berdampak 30 hingga 40 tahun ke depan bagi Bangsa Indonesia, tetapi justru pembahasannya dilakukan dengan terburu-buru dan diam-diam,” tandasnya.
Ia mengklaim, aksi serupa juga akan diakukan secara bergelombang di berbagai provinsi, dan puncaknya adalah tanggal 14 Agustus 2020 bersamaan dengan sidang Paripurna DPR RI yang akan diikuti puluhan ribu buruh. [ida]
- UMKM Merugi Selama PPKM, Ini Surveinya
- Sepanjang Januari, Impor Beras di Indonesia Tembus Rp 4,3 Triliun
- Jumlah Penduduk Miskin Turun Jadi 26,16 Juta Jiwa