Puncak Arus Mudik Diprediksi Mulai H-5 Lebaran

ilustrasi/net
ilustrasi/net

Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi memprediksi puncak arus mudik bakal terjadi mulai H-5 lebaran.


Hal ini diungkapkannya saat meninjau kesiapan pengamanan arus mudik lebaran di Gerbang Tol Kalikangkung, Semarang, Sabtu (23/4).

"Diperkirakan puncak arus mudik ini mulai terjadi pada tanggal 28 hingga 30 April," katanya.

Sesuai arahan Presiden, dia mengimbau agar masyarakat dapat mudik lebih awal sehingga volume kendaraan akan berkurang. Selain itu, bagi para pemudik diimbau agar tidak menggunakan motor untuk perjalanan yang dirasa sangat berbahaya. Saat ini, pemerintah telah menyiapkan mudik gratis menggunakan bus, kereta maupun kapal.

"Jadi masyarakat bisa mengangkut motornya menggunakan moda transportasi tersebut untuk menjadi alternatif," terangnya.

Dia juga mengingatkan sebelum mudik agar terlebih dahulu memeriksa kondisi arus lalu lintas. Serta, pengecekan bus yang akan digunakan oleh para pemudik khususnya bus pariwisata. Karena, dia mengaku bus tersebut jarang melakukan pemeriksaan atau ram check. 

"Seharusnya kita melakukan law enforcement terhadap bus-bus yang tidak layak untuk keselamatan masyarakat," tutupnya.

Sementara itu, Menteri koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Muhadjir Effendy menambahkan, untuk menyukseskan mudik tahun ini, ada empat variabel yang harus diperhatikan yaitu, pertama tata kelola lalu lintas dan ketersediaan distribusi BBM. Kedua, kondisi Covid-19 dan pelaksanaan vaksinasi. Ketiga, ketersediaan bahan pokok dan penyaluran bantuan sosial. Serta mewaspadai kemungkinan adanya bencana dan memperhatikan prilaku pemudik agar menjadi lebih baik.

"Perilaku pemudik menjadi perhatian kami karena seringnya terjadi kecelakaan karena perilaku pemudik kurang bertanggung jawab, kewaspadaan tinggi," singkatnya.