Puluhan Pemuda Desa di Prabumulih Dapat Sertifikasi K3 Operator

Ketua Asosiasi Profesi Kesehatan AP3KL Kota Prabumulih, Yogi Astrada (kiri) saat memberikan sertifikasi K3 Operator.  (ist/rmolsumsel.id)(
Ketua Asosiasi Profesi Kesehatan AP3KL Kota Prabumulih, Yogi Astrada (kiri) saat memberikan sertifikasi K3 Operator. (ist/rmolsumsel.id)(

Puluhan pemuda di dua desa yakni Desa Kembang Tanduk dan Desa Karya Mulya, Kecamatan Rambang Kapak Tengah (RKT), Kota Prabumulih mendapat sertifikasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Operator. 


Sertifikasi tersebut diberikan oleh Asosiasi Profesi K3 dan Lindungi Lingkungan (APK3L) Kota Prabumulih berbarengan dengan Kegiatan Forum Grup Diskusi bertema 'Pekerjaan Layak Berbudaya K3 dan K3 untuk Semua Lapisan Masyarakat', Sabtu (25/2), di Balai Desa Kembang Tanduk. 

Ketua APK3L Kota Prabumulih, Yogi Astrada mengatakan, penerapan budaya K3 yang baik bertujuan untuk menghindarkan pekerja dari risiko kecelakaan kerja atau penyakit akibat kerJa yang pada akhirnya mewujudkan pekerjaan yang layak. 

Untuk dapat dikatakan sebagai pekerjaan layak, Yogi mengatakan ada tiga kondisi yang harus diwujudkan. Diantaranya, tersedia bagi semua orang pada usia produktif tanpa kecuali, termasuk mereka yang memiliki keterbatasan fisik, serta tanpa hambatan gender. Kedua, seluruh pekerja terlindungi secara sosial, termasuk mereka yang terlibat dalam kegiatan ekonomi informal. Terakhir, seluruh pekerja tersalurkan suara dan aspirasinya melalui sistem dialog sosial yang berharkat secara kemanusiaan.

Sertifikasi K3 Operator yang dibagikan kepada pemuda desa dapat meningkatkan daya saing pekerja lokal. Kota Prabumulih sendiri memiliki banyak perusahaan yang bergerak di bidang minyak dan gas. Namun, sebagian besar pekerjanya terutama yang menjabat posisi strategis bukanlah warga lokal. Penyebabnya, lantaran pekerja lokal kurang memiliki kompetensi keahlian. 

"Dengan sertifikasi ini, pemuda di Kota Prabumulih punya daya saing yang tinggi dan tak kalah dengan pekerja dari luar daerah," kata Yogi. 

Yogi mengatakan, APK3L juga mengajak unsur desa agar peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) Desa menjadi orientasi kedepan dengan pembekalan kompetensi sehingga memiliki pemuda desa yang tangguh. 

"Kompetensi yang dimiliki pemuda desa tak kalah dengan yang ada di perkotaan," ucapnya. 

Dia juga menekankan, perusahan lokal nasional dan BUMN untuk ikut memperhatikan upaya peningkatan kualitas SDM masyarakat melalui kegiatan CSR. "Perangkat desa bisa dibantu dalam mencetak SDM potensial. Sehingga, mereka tidak hanya menjadi penonton dari investasi yang masuk ke daerah. Tapi juga bisa ikut serta dalam kegiatan usaha," tandasnya.