Puluhan Massa Geruduk Sekretariat KONI Sumsel, Tuntut Musprovlub dan Mosi Tidak Percaya

Massa Forum Silaturahmi Cabor Sumsel (FSCSS) saat menggelar aksi di Sekretariat KONI Sumsel. (denny pratama/rmolsumsel.id)
Massa Forum Silaturahmi Cabor Sumsel (FSCSS) saat menggelar aksi di Sekretariat KONI Sumsel. (denny pratama/rmolsumsel.id)

Puluhan massa yang tergabung dalam Forum Silaturahmi Cabor Sumsel (FSCSS) menggeruduk Sekretariat Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sumatera Selatan di Jalan Jenderal Sudirman, Kecamatan IT I Palembang, Rabu (9/4/2025) siang. 


Mereka menyuarakan mosi tidak percaya terhadap kepengurusan KONI Sumsel serta mendesak digelarnya Musyawarah Provinsi Luar Biasa (Musprovlub) untuk memilih ketua umum yang baru.

Ketua Umum FSCSS, Lidayanto, mengatakan kedatangan mereka merupakan bentuk aspirasi dari pelaku olahraga, pengurus cabang olahraga (cabor), pelatih, atlet, hingga mantan pengurus KONI. Aspirasi tersebut, menurutnya, berlandaskan Anggaran Dasar KONI Pasal 29.

“Kami melihat ada beberapa pelanggaran prinsip dan anggaran yang dilakukan oleh Ketua Umum KONI Sumsel dan jajaran, salah satunya terkait persyaratan calon ketua terpilih yang seharusnya berdomisili di Palembang,” ujar Lidayanto usai menyampaikan orasi.

Ia menyoroti posisi Ketua Umum KONI Sumsel saat ini, Yulian Gunhar, yang juga menjabat sebagai anggota DPR RI. Menurutnya, kesibukan di Senayan membuat Yulian sulit meluangkan waktu secara konsisten untuk mengelola organisasi.

“Selama satu tahun terakhir, intensitas kegiatan beliau sangat tinggi sehingga tidak bisa aktif di KONI. Kami menilai secara tidak langsung beliau sudah tidak aktif,” katanya.

FSCSS pun mendesak agar Musprovlub segera digelar sebagai langkah penyegaran organisasi. “Agar tugas beliau di DPR RI tidak terganggu dan roda organisasi tetap berjalan sesuai aturan, kami minta Musprovlub segera dilaksanakan,” tegas Lidayanto.

Menanggapi aksi tersebut, Sekretaris Umum KONI Sumsel, Tubagus Sulaiman, mengatakan pihaknya telah menerima sejumlah surat dan tengah melakukan verifikasi terhadap keabsahan dokumen.

“Beberapa surat bertanggal Desember 2023 bahkan ada yang bertanggal Desember 2024, padahal kami baru dilantik Desember 2023. Ini tentu harus kami klarifikasi,” ujar Tubagus.

Ia juga menyebut bahwa dukungan terhadap mosi tidak percaya belum memenuhi ambang batas. “Dari hasil pengecekan awal, tidak sampai 30 cabor yang sah memberikan dukungan. Bahkan beberapa ditandatangani oleh pengurus non-ketua atau oleh pengurus yang masa jabatannya telah habis,” tambahnya.

Terkait persiapan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Sumsel, Tubagus menegaskan bahwa KONI Sumsel tetap berjalan sesuai rencana. Ia menyebut verifikasi terhadap 35 cabor usulan dari Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) sedang dilakukan, mengacu pada standar olahraga Olimpiade, SEA Games, dan Asian Games.

“Kami sudah audiensi dengan Gubernur, dan beliau ingin Porprov kali ini lebih meriah dari sebelumnya di Lahat, serta bebas dari praktik jual beli atlet,” pungkas Tubagus.