PS Palembang Dikabarkan Tunggak Gaji, Pelatih Sesalkan Sikap Oknum Pemain

Presiden PS Palembang Ratu Dewa bersama para pemain/Foto:@pspalembang_official
Presiden PS Palembang Ratu Dewa bersama para pemain/Foto:@pspalembang_official

Tim sepakbola PS Palembang, yang belum lama ini gugur di babak 32 besar penyisihan kompetisi Liga 3 Nasional kembali dirundung masalah serius.


Kali ini, isu yang mengemuka terkait keterlambatan pembayaran gaji para pemain. Hal ini langsung menjadi ramai perbincangan di media sosial.

Dari informasi yang dihimpun, salah satu pemain mengungkapkan bahwa saat dirinya menanyakan hak-hak terkait pembayaran gaji di grup WhatsApp tim, ia malah dikeluarkan dari grup tersebut.

Curhatan tersebut juga diunggah di beberapa akun instagram @sfc_terkini @plgsekilan @palembangupdateoficial dan @kliksriwijayacom.

"Nanyain gaji malah dikeluarin dari grup, kan lucu," ujar pemain yang enggan disebutkan namanya

Situasi ini semakin aneh setelah pemain tersebut mengetahui jika dirinya dikeluarkan dari grup oleh pelatihnya sendiri.

Pemain tersebut mempertanyakan kaitan antara dirinya yang menanyakan gaji kepada manajemen PS Palembang dengan tindakan pelatih yang sama sekali tidak berhubungan dengan urusan keuangan. "Yang ngeluarin malah pelatih, situ hubungannya apa?" kesalnya.

Pemain PS Palembang tersebut juga mengatakan bahwa selama ini mereka selalu disemangati dan diberi motivasi untuk menunjukkan loyalitas kepada kota Palembang.

Namun, loyalitas terhadap daerah tersebut dianggap tidak sebanding dengan perjuangan mereka di lapangan, terutama karena gaji yang dijanjikan belum diterima. "Kata-kata motivasi kerja dulu nak baru dibayar, demi lambang di dada," katanya.

Menyikapi hal itu, salah satu staf pelatih PS Palembang Fauzi Toldo tak membantah jika ada keterlambatan gaji. Namun dirinya membantah jika ada tunggakan seperti yang diungkapkan oknum pemain tersebut.

"Tidak ada tunggakan, karena kita juga sudah tidak latihan lagi. Tinggal menunggu saja gaji masuk ke rekening masing-masing dan harus bersabar. Karena ATM pemain juga sudah dibuatkan semua," ujarnya dihubungi.

Mantan Kiper Sriwijaya FC itu juga sangat menyayangkan sikap ulah segelintir oknum pemain tersebut yang mengeluhkan ke media sosial. "Kalau seperti ini kan, jadinya tidak baik juga bagi tim. Mereka juga bisa dicap provokator karena ulahnya sendiri," tegas Fauzi Toldo yang juga pelatih kiper PS Palembang ini.

Dia juga menekankan pesepakbola tidak hanya dituntut memiliki skill tinggi di lapangan namun juga pemain harus mempunyai atititude yang baik karena dampaknya juga akan besar bagi keprofesionalan mereka sebagai pemain sepak bola dan juga pastinya kepada tim yang mereka bela.

"Justru sikap seperti itu merugikan mereka sendiri, karena manajemen tidak mungkin tidak membayarkan gaji. Hanya butuh waktu dan bersabar karena semua dalam proses," pungkasnya.