Aksi penolakan rencana pemakaman mantan perdana menteri Jepang, Shinzo Abe menjadi semakin geger setelah seorang pria nekat membakar dirinya di dekat kantor perdana menteri di Tokyo pada Rabu pagi (21/9).
- Antisipasi Munculnya Pandemi Baru, WHO Identifikasi Patogen Prioritas yang Paling Berisiko
- Ukraina Minta Spanyol Kirim Jet Tempur F-16 dan Senjata
- Mengenang Shinzo Abe, PM Jepang Terlama yang Tewas Tertembak saat Berkampanye
Baca Juga
Seperti dimuat Associated Press, pria tersebut diyakini berusia sekitar 70 tahunan dan menderita luka bakar di sebagian tubuh setelah menuangkan minyak ke tubuhnya sendiri.
Melalui sebuah catatan yang ditemukan bersamaan dengan pria itu, menunjukkan penentangannya secara pribadi terhadap acara pemakaman Abe yang dinilai terlalu besar-besaran itu.
Seorang pejabat Departemen Pemadam Kebakaran Tokyo mengkonfirmasi kebenaran aksi bakar diri yang dilakukan seorang pria di distrik pemerintah Kasumigaseki, Tokyo.
Namun, Polisi Tokyo menolak menolak untuk berkomentar dan memberikan rincian lebih lanjut, terkait identitas, motif atau kondisi pria itu, dengan alasan sensitivitas di tengah maraknya aksi protes untuk pemakaman Abe.
Pemakaman kenegaraan adalah peristiwa langka di Jepang, tetapi Kishida mengatakan Abe layak mendapat kehormatan sebagai pemimpin terlama di Jepang dan pencapaian diplomatik serta ekonominya selama ini.
Tetapi, menurut para kritikus, kebijakan itu diputuskan secara tidak demokratis dan pembiayaan acara menggunakan uang pajar negara yang dinilai tidak pantas dan mahal.
- Diduga Depresi Ditinggal Ibu Meninggal, Pemuda di Lubuklinggau Bakar Diri hingga Tewas
- Dituduh Lakukan Terorisme, Pesepakbola Tunisia Bakar Diri di depan Kantor Polisi hingga Tewas