Keluarga di Amerika Serikat (AS) tidak merangkul anak-anak mereka dengan baik, sehingga menyebabkan terjadinya krisis overdosis fentanil di negara itu.
- PKS Minta DPR Desak Pemerintah Cabut PP Ekspor Pasir Laut
- LKPI Prediksi Prabowo-Gibran Unggul di Sumsel
- Dukung Ganjar Jadi Presiden, Ribuan Alumni Santri dan Ulama di Muara Enim Satukan Suara
Baca Juga
Begitu yang diucapkan oleh Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador dalam pernyataan provokatifnya, setelah Meksiko disalahkan atas kematian lebih dari 70 ribu masyarakat AS yang overdosis, karena maraknya perdagangan fentanil dari negaranya.
“Ada banyak disintegrasi keluarga, ada banyak individualisme, ada kurangnya cinta, persaudaraan, pelukan dan rangkulan. Itulah sebabnya mereka (pejabat AS) harus mendedikasikan dana untuk mengatasi penyebab itu," kata Lopez Obrador tentang krisis AS.
Menurut presiden Meksiko itu yang dimuat WA Today pada Sabtu (18/3), nilai-nilai keluarga di AS telah rusak, karena orang tua tidak berusaha membiarkan anak-anak mereka tinggal lebih lama di rumah.
Ia pun kemudian meminta kepada para pejabat AS untuk menyoroti faktor tersebut, daripada menuduh negaranya yang menjadi penyebab krisis fentanil di negaranya.
Otoritas AS, sebelumnya menyebut bahwa sebagian besar fentanil ilegal telah diproduksi di laboratorium Meksiko, yang dijual oleh kartel-kartel narkoba yang marak di negara itu, hingga mencapai AS, dan menyebabkan overdosis di negaranya.
Namun, Lopez Obrador dengan tegas terus menolak seluruh tuduhan itu, dengan mengatakan bahwa pejabat AS sendiri yang telah gagal dalam mengimplementasikan kebijakan anti-narkoba di negaranya.
- Erdogan Tak Terima Militer Turki Dituding Gunakan Senjata Kimia
- Buronan Paling Dicari di Thailand Kabur ke Bali, Pakai Samaran Sulaiman
- Tegas! Hanura tak Mau Usung Caleg Mantan Koruptor hingga Narkoba