Tidak terima militernya disebut gunakan senjata kimia, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan akhirnya angkat bicara pada Jumat (21/10).
- Hubungi Prabowo, Erdogan Kirim Selamat, Doa, Serta Ucapan Idulfitri 2024
- Pejabat Tinggi 78 Negara akan Hadiri Pelantikan Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan
- Kalah di Survei seperti Pilgub 2017, Anies Bisa Ikuti Jejak Erdogan Menang Saat Pemilu
Baca Juga
Dalam sebuah wawancara dengan media saat kembali dari perjalanan ke Azerbaijan, Erdogan memastikan bahwa angkatan bersenjata Turki patuh pada hukum internasional dan oleh karenanya tidak pernah menggunakan senjata kimia.
"Angkatan bersenjata kami tidak menggunakan senjata kimia sampai hari ini," kata Erdogan.
Pemimpin Turki itu kemudian mengatakan bahwa tindakan hukum akan diambil terhadap mereka yang membuat tuduhan tentang masalah tersebut.
"Mereka akan selalu melontarkan fitnah seperti itu. Kami akan meminta pertanggungjawaban mereka sebagaimana diwajibkan dalam hukum," katanya.
Pernyataan Erdogan datang setelah media yang dekat dengan kelompok militan Partai Pekerja Kurdistan (PKK) menerbitkan video minggu ini yang dikatakan menunjukkan senjata kimia yang digunakan oleh tentara Turki saat melawan PKK di Irak utara.
Kementerian pertahanan dan pejabat tinggi pada hari Kamis juga membantah bahwa angkatan bersenjata telah menggunakan senjata kimia dalam operasi mereka melawan militan Kurdi.
Sebuah federasi medis internasional menerbitkan sebuah laporan bulan ini untuk melakukan penyelidikan independen atas kemungkinan pelanggaran Konvensi Senjata Kimia 1997 oleh militer Turki.
PKK telah ditetapkan sebagai kelompok teroris oleh Turki, Uni Eropa dan Amerika Serikat. Lebih dari 40.000 orang telah tewas dalam pemberontakan yang diluncurkan terhadap negara Turki pada tahun 1984.
- Hubungi Prabowo, Erdogan Kirim Selamat, Doa, Serta Ucapan Idulfitri 2024
- Indonesia Ingin Adopsi Teknologi Budidaya Tuna Milik Turki
- Final Liga Champions: Pep Guardiola Makin Pede Tumbangkan Inter