Polisi menetapkan status tersangka kepada RO (20) warga Kecamatan Pangkalan Lampam, Kabupaten OKI Sumsel yang diduga telah melakukan tindakan asusila terhadap dua keponakannya berusia 3 tahun dan 7 tahun.
- Kasubag BAAKK UIN Raden Fatah Jadi Tersangka Terkait Kasus Asusila Sesama Jenis
- Pegawai Kampus UIN Raden Fatah Palembang Digerebek Warga, Diduga Berbuat Asusila Sesama Jenis Dengan Maba
- Oknum Kades di OKI Digerebek Warga Saat Hendak Berbuat Asusila dengan Anak di Bawah Umur
Baca Juga
Kasubdit 4 Renakta Ditreskrimum Polda Sumsel, Kompol Masnoni SIK mengatakan, pihaknya sudah melakukan olah TKP dan meminta keterangan sejumlah pihak pada Jumat (15/10) lalu.
"Salah satu yang kita mintai keterangan adalah dokter di puskesmas yang pertama kali memeriksa keadaan korban setelah mengeluh sakit pada area sensitifnya," kata Masnoni, Senin (18/10).
Diketahui kasus ini terungkap setelah ibu korban membawa anaknya yang berusia 7 tahun ke puskesmas. Tujuannya untuk memeriksa kondisi sang anak yang terus mengeluh sakit pada area sensitifnya setelah buang air kecil.
"Dokter di puskesmas yang memeriksa korban membenarkan bahwa si anak ada luka dalam kemaluan," katanya.
Dalam melakukan aksinya, tersangka sengaja mengancam kedua korban supaya tidak menceritakan apa yang terjadi. "Jika ngelapor, tersangka akan menyakiti korban. Itulah penyebabnya kenapa korban jadi takut," ucapnya.
Kendati demikian, hingga kini tersangka masih enggan mengakui perbuatannya. "Kita tidak masalah, tersangka mau mengaku atau tidak. Tapi yang jelas, tentunya penetapan status tersangka sudah berdasarkan bukti yang ada," katanya.
Sebelumnya, keluarga kakak beradik asal Kecamatan Pangkalan Lampam Kabupaten OKI Sumsel yang sudah jadi korban perbuatan asusila sempat ragu untuk melaporkan tindakan tersebut.
Sebab terduga pelaku yang tak lain adik kandung dari ayah kedua korban, bersama keluarganya telah berujar akan melapor kepada pihak kepolisian bila kasus tindakan asusila itu terungkap.
"Katanya dia mau melapor juga ke polisi," kata DN (27) ibu korban saat membuat laporan ke Mapolda Sumsel, Selasa (12/10).
Lanjut dikatakan, terduga pelaku berencana akan melaporkan tindakan kekerasan yang telah dialami akibat diamuk massa.
Ronal (31) kerabat korban mengatakan, tindakan warga dipicu lantaran rasa kesal setelah tahu mengenai tindakan asusila yang diduga dilakukan oleh R.
Kejadian bermula setelah ibu korban mendapat hasil dari puskesmas terkait kondisi anaknya yang diduga sudah jadi korban tindakan asusila. Sebab dokter di Puskesmas mengatakan, terdapat sobekan dan peradangan pada kemaluan bocah korban.
- Pemprov Sumsel Siapkan BKBK, Muratara Usulkan Sejumlah Proyek Prioritas
- Teror Ular Kobra di Desa Celikah OKI, Dua Warga Tewas Dipatuk
- Presiden Prabowo Tanam Padi Serentak di Sumsel, Dorong Swasembada hingga Jadi Lumbung Pangan Dunia