Anggota Satreskrim Polrestabes Palembang saat melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) menemukan alat hisap sabu atau bong dari rumah yang dihuni oleh Yundri Efran (27), bapak dua anak yang tewas dibunuh saat mandi.
- Dituduh Curi Karet Jadi Motif Pembunuhan Mulyono di Musi Rawas
- Pelaku Pembunuh Petani di Musi Rawas Tertangkap, Ternyata Masih Tetangga Korban
- Polisi Selidiki Kasus Pembunuhan Warga Musi Rawas dengan Luka Tusuk
Baca Juga
Penemuan bong sabu itu dibenarkan oleh Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Harryo Sugihhartono. Dia menyebutkan, usai mendapati temuan tersebut, pihaknya langsung melakukan tes terhadap tubuh korban Yundri.
“Belum bisa dipastikan. Betul ada temuan bong, setelah kita lakukan pengecekan terhadap korban, apakah tercandu atau tidak hasil tesnya negatif,” kata Harryo saat dikonfirmasi oleh awak media, Jum’at (12/7) sore.
Harryo menjelaskan, pihaknya akan terus mendalami siapa pemilik dari bong sabu yang ditemukan di lokasi kejadian. Apakah milik korban Yundri atau milik kakak kandungnya EF yang menghilang sejak dua minggu yang lalu.
“Jadi bong itu belum bisa kami simpulkan milik siapa, apakah milik dia atau milik kakaknya yang sudah dua bulan tidak datang. Itu yang sedang kita dalami, diluar pokok permasalahan penganiayaan yang menyebabkan kematian seseorang,” jelas dia.
Diberitakan sebelumnya, Kasus pembunuhan kembali terjadi di Kota Palembang. Kali ini bapak dua anak yakni Yandi Efran, (27) tewas dibunuh saat sedang mandi di rumah kontrakannya.
Peristiwa pembunuhan itu terjadi di Perumahan Kesuma Permai II, Jalan Taqwa Mata Merah, RT 57, RW 07, Kelurahan Sei Selincah, Kecamatan Kalidoni, Palembang, Kamis (11/7) sekitar pukul 20.00 WIB.
Ketua RT 57 Herman menceritakan, peristiwa berdarah ini diketahui pertama kali oleh tetangga korban Hasbi yang tinggal persis di belakang rumah kontrakan Yandi.
Dimana bermula, lanjut Herman, ketika Hasbi bersama istrinya mendengar suara korban menjerit berteriak minta tolong. Mereka pun langsung bergegas ke luar rumah untuk memberikan bantuan.
“Mereka (saksi Hasbi dan istri), melihat ada dua orang pria keluar dari rumah korban dan langsung pergi naik motor dengan kecepatan tinggi. Mereka berteriak maling, maling Pak,” kata Herman diwawancarai di lokasi.
Masih dikatakan oleh Herman, mendengar jeritan Hasbi dan istri, semua warga pun langsung keluar rumah. Lalu mendapati korban tergeletak bersimbah darah di kamar mandi.
“Satu luka tusuk di dada sebelah kiri Pak. Korban ini bukan warga disini, baru sekitar enam bulan yang lalu tinggal bersama kakak kandungnya bernama Erlan,” tambah Herman.
Hanya saja, masih dikatakan Herman, sejak sebelum lebaran, kakak kandung korban sudah tidak pulang lagi ke rumah itu. Sedangkan, istri kakaknya senam dua minggu lalu berpamitan untuk mencari suaminya.
“Kami tidak tahu warga mana korban ini, kata dia (korban) kemarin sudah punya istri dan dua orang anak, tetapi sudah bercerai. Istrinya orang Tanjung Barangan, persisnya saya tidak tahu,” tutup Herman.
Sementara itu, Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Harryo Sugihhartono melalui Wakasat Reskrim Kompol Iwan Gunawan membenarkan kejadian tersebut.
Dia mengatakan, pihaknya telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) serta meminta keterangan para saksi serta mengevakuasi jenazah korban ke RS Bhayangkara Palembang untuk proses otopsi.
“Benar. Setelah menerima laporan warga, anggota kita bergerak cepat mendatangi lokasi kejadian, melakukan olah TKP serta memeriksa saksi. Saat ini masih dalam proses penyelidikan dan pengejaran terhadap pelaku,” pungkasnya.
- AXA Mandiri Resmikan Kantor dan Customer Care Centre Baru di Palembang
- Polisi Gelar Olah TKP Kasus Penganiayaan Wanita di Palembang, Korban Sebut Sudah Sering Dapat Ancaman Pelaku
- Tak Perlu Antre! Perpanjang SIM di Palembang Bisa Online Lewat Aplikasi SINAR