Polisi Gujarat pada Senin (31/10) menahan sembilan orang yang diduga bertanggung jawab atas runtuhnya jembatan gantung yang menewaskan ratusan orang.
- Bentrok dengan Pasukan Israel di Nablus, 2 Warga Palestina Tewas dan 9 Terluka
- Mesir Tarik Pasukan Penjaga Perdamaian di Mali, Ada Apa?
- Kasus Pelecehan Anak oleh Kardinal Prancis Jean-Pierre Ricard Mulai Memasuki Tahap Penyelidikan
Baca Juga
Mereka yang diduga bertanggung jawab adalah petugas tiket dan pengelola. Namun, rincian orang-orang yang ditahan itu akan dipublikasikan nanti, sementara ini polisi akan terus fokus mengumpulkan siapa lagi yang terlibat.
“Sembilan orang telah ditangkap dalam kasus runtuhnya jembatan Morbi. Mereka termasuk dua manajer dan dua petugas pemesanan tiket dari kelompok Oreva yang mengelola jembatan,” kata polisi, saat mengumumkan penyelidikan kriminal atas tragedi yang mengejutkan negara itu.
Jembatan era kolonial di atas Sungai Machchhu penuh sesak dengan wisatawan yang menikmati perayaan liburan pada Minggu siang. Diperkirakan ada sekitar 400 orang yang lalu lalang di atasnya.
Jembatan berusia 140 tahun itu tiba-tiba runtuh pada Minggu malam, menjatuhkan ratusan orang ke dalam air. Sebagian bergelantungan, berusaha bertahan sampai timpenyelamat datang. Sebagian lainnya berenang ke tepian samping berpegangan pada sesuatu agar tidak tenggelam.
"Orang-orang bergelantungan di sisa-setelah kecelakaan, tetapi mereka terpeleset dan jatuh ke sungai ketika runtuh," kata polisi, seperti dikutip dari Reuters.
Ada banyak yang tenggelam dan hilang. Laporan awal disebutkan 90 tewas, puluhan lainnya luka-luka, dan sebagian lagi hilang. Pada Senin (31/10) polisi mengatakan junlah korban meningkat menjadi 134, termasuk anak-anak.
Ini adalah peristiwa paling memilukan dan mematikan dalam satu dekate terakhir.
Polisi terus berusaha menelusuri peristiwa tersebut. Dari rekaman CCTV terlihat beberapa anak usil mencoba mengayun jembatan dari sisi ke sisi.
"Sekitar 15-20 anak nakal menggoyang-goyangkan tali jembatan. Tiga kali terdengar suara bising dari jembatan sebelum ambruk," ujar polisi seperti dilaporkan ANI.
Staf manajerial dari pengelola jembatan, petugas tiket, dan tiga penjaga keamanan, akan dimintai pertanggungjawabannya karena gagal mengatur kerumunan.
Polisi mengatakan bukan tidak mungkin akan ada lagki yang ditangkap seiirng berjalannya penyelidikan.
Grup Oreva, kontraktor yang berbasis di Gujarat, yang dikenal dengan proyek jam Ajanta-nya, adalah pihak yang bertanggung jawab atas pemeliharaan jembatan itu selama 15 tahun.
Jembatan tersebut sempat ditutup selama enam bulan untuk renovasi dan kembali dibuka untuk umum pada minggu lalu.
"Namun, mereka tidak memberi kami informasi apa pun bahwa mereka akan membuka kembali jembatan itu," kata seorang pejabat kotamadya Morbi.
Para pejabat mengatakan, jembatan itu ambruk karena tidak bisa menampung jumlah orang di atasnya.
Jembatan bersejarah berusia 140 tahun yang memiliki panjang 230 meter dan dibangun pada masa pemerintahan Inggris pada abad ke-19 ini, merupakan obyek wisata yang menarik minat pengunjung terutama di akhir pekan dan selama perayaan Diwali baru-baru ini.
- Peringatan Bom di Pesawat, 42 Bandara Filipina Siaga Tinggi
- Varian Omicron Mengganas di India, Terbanyak di Delhi
- Anggota Parlemen AS Desak FBI Ikut Selidiki Kasus Pembunuhan Jurnalis Shireen Abu Akleh