Satgas illegal drilling dan refinery melakukan penertiban terhadap aktivitas ilegal di beberapa wilayah Sumatera Selatan.
- KPK Temukan 3 Proyek Bermasalah di Purworejo
- Angkat Bahlil Jadi Satgas Investasi IKN, Semiotik Jokowi Pertegas Loyalisnya
- Satgas Tutup Enam Usaha Stockpile Batu Bara di Jakarta
Baca Juga
Selama periode 16 Mei hingga 3 Agustus 2024, tim Subsatgas Penegakan Hukum (Gakkum) yang dikomandoi Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Sumsel Kombes Bagus Suropratomo Oktobrianto berhasil mengungkap 58 kasus terkait illegal drilling dan illegal refinery.
Kasub Satgas Gakkum Kombes Pol Bagus Suropratomo mengatakan, sesuai instruksi Wakil Ketua Satgas Irjen A Rachmad Wibowo, usai konsolidasi, timnya yang berasal dari berbagai instansi langsung bergerak dan mengungkap puluhan kasus yang tersebar dari wilayah provinsi Sumatera Selatan.
“Kegiatan yang telah dilakukan oleh Sub Satgas Gakkum adalah, membongkar 82 gudang, melakukan penutupan 6 sumut dan penertiban 20 refinery. Untuk ungkap perkara sebanyak 58 kasus tersebar hampir di semua wilayah Sumsel. Itu selama periode 16 Mei sampai 3 Agustus 2024 saja. Dan 31 kasus diantaranya sudah dinyatakan lengkap oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU),” ujarnya.
Pengungkapan kasus tersebut kata Bagus, tersebar di beberapa daerah. Oleh Subsatgas Gakkum Provinsi sendiri sebanyak 18 kasus,kabupaten Muba 10 kasus, OKU 4 kasus, Ogan Ilir 5 kasus, Muratara 4 kasus, Banyuasin 5 kasus, Muara Enim 2 kasus, Kota Palembang 2 kasus, OKI 1 kasus, Musi Rawas 1 kasus, Kota Prabumulih 1 kasus, Kabupaten Pali 1 kasus, Kota Pagaralam 1 kasus, Lubuk Linggau 2 kasus dan OKU Timur 1 kasus.
"Dari sejumlah kasus yang ditangani, Sub Satgas Gakkum menangkap 73 tersangka, mengamankan dan menyita barang bukti berupa minyak sebanyak 221.470 liter serta kendaraan roda empat sebanyak 60 unit berbagai jenis,"ungkapnya.
Saat ini ada ada 65 orang tersangka yang menjalani proses hukum oleh penyidik Polda Sumsel dan jajaran. Dan sebanyak 31 berkas yang sudah dinyatakan lengkap akan segera diserahkan tersangka berikut barang buktinya kepada JPU.
Kombes Bagus mengaku dari pengungkapan tersebut, tim Sub Satgas Gakkum Illegal Drilling dan Illegal Refinery provinsi Sumatera Selatan berhasil menyelamatkan potensi kerugian negara miliaran rupiah.
“Kalau kita hitung jumlah barang buktinya saja, ini potensi kerugian negara yang berhasil kami selamatkan setidaknya Rp 2,65 milyar,” tegasnya.
Untuk perbandingan penindakan periode Januari - Agustus di tahun 2023 lalu ada 86 kasus, 134 orang tersangka dengan barang bukti 589,918 ton minyak sulingan, 41 unit kendaraan R6, 30 unit R4 dan 21 unit R2. "Itu sudah selesai semua. Sedangkan periode yang sama tahun 2024 ini ada 93 kasus, 123 tersangka dengan barang bukti 310,797 ton minyak sulingan, 589,918 ton minyak sulingan, 34 unit kendaraan R6, 48 unit R4 dan 10 unit R2 serta 2 unit kapal,” imbuhnya.
Kombes Bagus menegaskan Satgas yang dikomandoi Gubernur Sumsel dan seluruh Forkopimda tersebut akan terus bergerak melakukan penindakan dan penertiban di lapangan, oleh karenanya tetap dibutuhkan dukungan dari semua pihak dan seluruh elemen masyarakat Sumatera Selatan. Bagus menghimbau agar para pelaku segera memiliki kesadaran dan beralih profesi yang legal.
- Polda Sumsel Periksa Oknum ASN Bappeda Lahat Terkait Dugaan Perzinahan dan KDRT
- Waspadai Distributor Nakal, Polda Sumsel Pantau Isu Takaran MinyaKita di Palembang
- Tegas! Dua Anggota Brimob Polda Sumsel Dipecat karena Disersi