PLN UP3 Palembang Gelar Sosialisasi Pengelolaan Sampah dalam Rangka Peringatan Bulan K3 Nasional 2025

Hendy Nugroho Manager PLN UP3 Palembang saat melihat olahan sampah jd manfaat. (Humas PLN)
Hendy Nugroho Manager PLN UP3 Palembang saat melihat olahan sampah jd manfaat. (Humas PLN)

Dalam rangka memperingati Bulan K3 Nasional 2025, PLN UP3 Palembang menyelenggarakan sosialisasi mengenai Pengelolaan Sampah di Lingkungan Kantor dan Rumah pada Jumat (7/2/2025). 


Acara tersebut digelar di Ruang Rapat PLN UP3 Palembang dan menghadirkan Deni Satria Mandala Putra, Sp., Direktur Quranic Farm Indonesia dan Tim Gerakan Kolaborasi Nasional Sedekah Sampah untuk pendidikan sebagai narasumber.

Dalam sambutannya, Henry Nugroho, Manager PLN UP3 Palembang, mengungkapkan bahwa sampah merupakan permasalahan yang memerlukan perhatian khusus. 

Oleh karena itu, dibutuhkan upaya dan kerja keras untuk mengatasi masalah tersebut. Melalui pengelolaan sampah yang baik, diharapkan dapat tercipta lingkungan kerja dan rumah tangga yang bersih, indah, dan sehat.

"Sampah menjadi masalah yang harus kita selesaikan. Setiap hari, kita menghadapi sampah yang dihasilkan dari aktivitas kantor dan rumah tangga. Oleh karena itu, PLN mengundang Tim Quranic Farm Indonesia untuk berbagi pengetahuan dan cara mengelola sampah dengan baik," ujar Henry.

Sosialisasi ini mengangkat tema "Sedekah Sampah untuk Biaya Pendidikan" bagi anak-anak yatim dan dhuafa yang bersekolah di Desa Quran. Dalam kegiatan edukasi ini, seluruh pegawai PLN diminta untuk membawa sampah plastik sebagai sedekah yang nantinya akan diolah oleh Quranic Farm Indonesia.

Deni Satria Mandala Putra, Sp., Direktur Quranic Farm Indonesia, menyampaikan bahwa pengelolaan sampah adalah isu penting yang perlu perhatian. 

"Pembiasaan untuk membuang sampah pada tempatnya, memisahkan sampah organik dan non-organik, serta menanamkan karakter cinta kebersihan adalah langkah-langkah yang harus kita bina bersama. Sampah yang sering dianggap sepele, jika dikelola dengan baik, dapat menghasilkan karya bernilai ekonomis," ungkap Deni.

Quranic Farm Indonesia sendiri telah berhasil mengolah sampah menjadi beberapa produk, di antaranya pupuk organik kompos, pupuk cair, dan produk dari sampah plastik seperti tatakan gelas, lehar Quran, bahkan kursi belajar. Pupuk organik yang dihasilkan sudah dipasarkan kepada masyarakat sekitar.

Deni juga menambahkan, rata-rata sampah organik mencapai lebih dari 60 persen.

"Artinya kita memiliki potensi besar untuk mengolahnya dan memanfaatkannya menjadi produk yang memiliki daya jual,"jelasnya.