Pintar dan bernyali. Itulah gambaran sosok perdana menteri (PM) baru Irak Mustafa al Kadhimi. Di bawah pemerintahannya, Irak tidak akan menjadi tempat bertarung dari Iran maupun Amerika Serikat (AS) lagi.
- Disahkan jadi Orang Batak, Menteri BUMN Erick Thohir Diberi Marga Sidabutar
- DPRD dan Gubernur Sumsel Capai Kesepakatan KUA dan PPAS APBD TA 2024
- Beda Pandangan dengan Prabowo, Arief Poyuono Terdepak ..
Baca Juga
Hal tersebut ditegaskan al Kadhimi ketika bertemu dengan Dutabesar AS dan Iran untuk Irak secara terpisah pada Sabtu (9/5/2020), usai memimpin rapat kabinet pertamanya sejak dilantik.
Dilansir CGTN, selama pertemuannya dengan Dubes AS untuk Irak Matthew Tueller, ia menggarisbawahi perlunya kerja sama bilateral di bidang ekonomi dan keamanan, serta untuk mempersiapkan dialog strategis antara kedua negara.
Sementara ketika bertemu dengan Dubes Iran untuk Irak Iraj Masjedi, ia menegaskan keinginan Irak untuk mempertahankan hubungan terbaik dengan Iran dan semua negara tetangga lainnya untuk melayani kepentingan kedua negara, seperti serta keamanan dan stabilitas regional.
Dalam pernyataan kantor media perdana menteri, al Kadhimi juga menegaskan perlunya menjaga keamanan dan stabilitas di kawasan. Ia juga menegaskan kembali bahwa Irak tidak akan menjadi landasan bagi negara mana pun untuk melancarkan serangan.
Pernyataan al Kadhimi sendiri merujuk pada ketegangan Iran dan AS di Irak pada awal tahun ini. AS melancarkan serangan yang membunuh Komandan Pasukan Pengawal Revolusi Iran Qassem Soleimani dan Wakil Kepala Pasukan Paramiliter Hashd Shaabi Abu Mahdi al-Muhandis di Bandara Baghdad.
Menanggapi serangan tersebut, Hashd Shaabi yang didukung oleh Iran kerap menyerang pangkalan militer Irak yang menampung pasukan AS serta Kedutaan Besar AS di Zona Hijau.
Al Kadhimi dilantik menjadi perdana menteri setelah dinominasikan oleh Presiden Barham Salih pada April, tak lama setelah perdana menteri yang ditunjuk sebelumnya Adnan al-Zurfi, mengumumkan pengunduran diri karena gagal mendapatkan dukungan yang cukup untuk membentuk pemerintahan.[ida]
- Kabar Baik, Pemerintah Tunda Implementasi Tapera
- Rampimnas Selesai, PKS Keluarkan 6 Kriteria Capres-Cawapres 2024
- Erick Thohir Jamin BUMN Siap Pasok Energi untuk Kantor Pemerintahan IKN