Pimpin Rapat Online, Kakanwil Minta Jaga Kualitas Pelayanan

Kakanwil Kemenag Sumsel HM. Alfajri Zabidi memimpin rapat koordinasi secara online dengan para pejabat eselon III melalui aplikasi zoom di Ruang Subbag Umum dan Humas, Rabu (1/4) siang.


Rapat dihadiri Kabag Tata Usaha H. Abadil, para Kepala Kantor Kemenag Kabupaten/Kota se-Sumsel, serta para Kepala Bidang Kanwil Kemenag Sumsel.

Dalam kesempatan tersebut, Kakanwil meminta agar pelayanan terhadap masyarakat tetap bisa berjalan dengan baik, meski saat ini seluruh aparatur sipil negara (ASN) diinstruksikan untuk bekerja dari rumah (work from home).

“Pertama saya mengucapkan terima kasih kepada bapak/ibu yang sudah hadir dalam rapat online ini. Sesuai edaran Menpan dan ditindaklanjuti edaran Menteri Agama, kita memang diinstruksikan untuk bekerja dari rumah hingga tanggal 21 April mendatang. Meski ini merupakan tantangan baru, namun hal ini tentu dapat kita pahami dan maklumi bersama dalam upaya penanggulangan penyebaran Covid-19,” jelas Fajri.

Menurut Fajri, seluruh aparatur Kemenag Sumsel harus tetap menjalankan tugas dengan sebaik mungkin sebab itu sudah menjadi tanggung jawab yang diberikan negara.

“Ada beberapa hal yang perlu menjadi perhatian. Pertama, seluruh aparatur Kemenag tetap bekerja dengan baik meski dilakukan di rumah. Manfaatkanlah fasilitas teknologi informasi, jaga handphone aktif 24 jam sehingga koordinasi tidak terputus. Hal-hal yang berkaitan dengan pelayanan publik harus dijaga. Kepala KUA misalnya, harus tetap menjalankan proses pernikahan, namun meski berpegang pada edaran yang dikeluarkan Dirjen Bimas Islam di mana peserta yang hadir tidak boleh lebih dari 10 orang. Demikian juga dengan haji, harus tetap ada yang melayani masyarakat yang mau mendaftar haji maupun yang melakukan pelunasan haji,” beber Fajri.

Selain itu, Fajri berharap para Kepala Kemenag Kabupaten/Kota dapat memanfaatkan keberadaan para penyuluh untuk memberikan pemahaman terhadap masyarakat, baik terkait pencegahan penyebaran Covid-19 maupun kebijakan-kebijakan yang diambil pemerintah sehingga dapat diterima dengan baik oleh masyarakat.

“Sosialisasikan bagaimana pentingnya mencuci tangan dan menjaga jarak. Ada juga edaran tentang penghentian sementara ibadah shalat jumat atau ibadah-ibadah yang mengumpulkan massa. Nah ini saatnya para penyuluh tampil dengan wawasan dan ilmunya, sampaikan dan jelaskan kepada masyarakat secara gamblang dan bijaksana, sehingga tidak terjadi kegaduhan dan kebingungan di tengah masyarakat,” pesan Fajri.

Satu hal yang tak kalah penting, lanjut Fajri, warga Kemenag harus bersatu dan menunjukkan perannya dalam melawan wabah Covid-19.

“Karenanya, saya tidak mentolerir apabila masih ada madrasah atau pesantren yang masih mengumpulkan siswa. Begitu juga dengan Kepala KUA yang melanggar edaran Dirjen Bimas Islam dalam penyelenggaraan akad nikah,” tegas Fajri.