Pilihan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, bergabung ke Partai Golkar dinilai sebagai sikap politik yang tepat jelang Pemilu 2024.
- Safari Jumat, HD Gencar Sosialisasikan Protokol Kesehatan
- Pencairan Dana KPU Dinilai Cukup untuk Tahapan Pemilu di Tahun 2022
- Ancam Keselamatan dan Ganggu Aktivitas Warga, Bupati PALI Diminta Selesaikan Polemik Jalan Servo
Baca Juga
Direktur Eksekutif Arus Survei Indonesia, Ali Rif'an, menjadi salah satu pihak yang menganggap manuver Ridwan Kamil bergabung ke Golkar beririsan dengan kebingungan bakal calon kontestan Pilpres lainnya.
"Ini (gabung Golkar) pilihan rasional Ridwan Kamil, karena di tengah tokoh-tokoh lain yang punya elektabilitas hari ini luntang lantung, taruhlah Anies Baswedan dan Ganjar," ujar Ali kepada Kantor Berita Politik RMOL, Senin (23/1).
Bagi Ali, dengan gabung ke Golkar, posisi Ridwan Kamil menjadi di atas Anies Baswedan. Karena meskipun sudah diusung menjadi calon presiden (capres) oleh Partai Nasdem, Anies bukanlah kader partai. Maupun Ganjar Pranowo yang kini disinyalir tidak bisa maju capres dari PDIP.
"Itu kan jadi pelajaran penting bagi Ridwan Kamil, bagaimana perjuangan politik ke depan," tuturnya.
"Karena kalau dia targetnya adalah ingin mengabdi lebih luas lagi, mau tidak mau instrumennya adalah melalui partai politik. Maju pilkada melalui partai, maju presiden atau wakil presiden juga melalui partai," tandas Ali.
- KTT Uni Afrika Usir Keluar Diplomat Israel
- PAN Tolak Pj Gubernur dari Pati Aktif TNI-Polri
- Presiden Jokowi Sindir Produsen Vaksin Covid-19 Dalam Negeri :Saya Tunggu-tunggu Enggak Jadi-jadi