Perolehan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari Lelang Lebak Lebung dan Sungai (L3S) yang diadakan Pemkab OKI menurun dari tahun sebelumnya.
- PAD Tidak Memenuhi Target, Fraksi DPRD OKU Bereaksi
- Dongkrak PAD Bangun Infrastruktur, Wako Lubuklinggau Targetkan Rp200 Miliar Pertahun
- Situasi Membaik Pasca Pandemi, Realisasi Pajak Hiburan dan Restoran Tunjukkan Tren Positif
Baca Juga
Pernyataan tersebut dikemukakan Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD), Mun'im.
Mun'im mengutarakan, pada tahun lalu PAD hasil L3S mencapai 8,5 Miliar, sementara tahun ini hanya 6 Miliar. Dia menyebutkan peserta Lelang Lebak Lebung atau pengemin di tahun ini berkurang dari sebelumnya.
"Tidak seperti tahun sebelumnya, angka penawaran lelang pun terbilang kecil," kata Mun'im saat dikonfirmasi kantor berita RMOLSUMSEL, Jumat (1/12).
Menurutnya, ada faktor yang mempengaruhi minat pengemin mengikuti lelang tersebut.
"Keadaan lebung banyak kering, jadi banyak yang kurang minat. Ini juga dampak El Nino yang terjadi di Sumsel, khususnya Kabupaten OKI, sehingga banyak sungai mengalami kekeringan," ucapnya.
Di balik penurunan angka PAD, Mun'im mengutarakan jika ada di salah satu kecamatan di OKI yang antusias akan adanya L3S.
"Di Kecamatan Jejawi, ada 24 titik lebung yang laku dilelang. Malah untuk harga lebung tertinggi mencapai 325 juta," jelasnya.
Mun'im menambahkan, sebagai pengelola keuangan, pihaknya sedikit merasa kecewa akan menurunnya PAD dari hasil L3S.
"Ini karena persentase pengemin L3S menurun," pungkasnya.
- 65 Ribu Hektare Lahan Rawa di OKI Dioptimalisi
- Dorong Penggunaan Produk Lokal, Pemkab OKI Diganjar Penghargaan P3DN
- Pemkab OKI Siapkan Rp 50 Miliar Untuk Bayar THR ASN,PPK dan Anggota DPRD