PERMAI Tampilkan 12 Baju Adat Indonesia di Hari Kebangsaan Ke-38 Brunei Darussalam

PERMAI saat menampilkan 12 baju ada dari berbagai provinsi di Indonesia saat Hari Kebangsaan Brunei Darussalam. (Istimewa/net).
PERMAI saat menampilkan 12 baju ada dari berbagai provinsi di Indonesia saat Hari Kebangsaan Brunei Darussalam. (Istimewa/net).

Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) bekerjasama dengan Persatuan Masyarakat Indonesia (PERMAI) ikut meriahkan hari kebangsaan ke-38 Brunei Darussalam.


PERMAI menampilkan 12 baju adat yang mewakili berbagai provinsi di Indonesia. Tak hanya itu, ada juga 24 baju seragam batik hitam kecoklatan.  Parade ini pun berhasil memukau warga Brunei yang memadati di Jalan Utama Ibu Kota Brunei, Bandar Seri Begawan.

Parade Indonesia dipimpin oleh Bapak Mukhidin Umar selaku Ketua PERMAI. Mereka menyusuri jalan Ibukota sepanjang 400 meter menuju ke Taman Haji Sir Muda Omar 'Ali Saifuddien untuk memberikan salam hormat kepada Sultan Haji Hassanal Bolkiah, keluarga diraja serta pejabat tinggi Brunei di tribun lapangan. 

Turut menyaksikan dari tribun bersama Sultan yaitu para Kepala Perwakilan Asing di Brunei Darussalam, termasuk Duta Besar RI untuk Brunei Darussalam, Dr. Sujatmiko didampingi Ibu Nani Sujatmiko.

Peserta parade dari Indonesia mengungkapkan kegembiraanya bisa ikut memeriahkan hari penting bagi Brunei.

Dubes Sujatmiko juga menyampaikan rasa bangga dengan komunitas Indonesia yang tiap tahun meramaikan Parade Hari Kebangsaan sekaligus memamerkan kekayaan budaya Indonesia khususnya baju adat yang beragam bentuk dan warnanya.

Perayaan ini merupakan pawai tahunan yang diadakan untuk merayakan Hari Nasional Brunei yang jatuh setiap tanggal 23 Februari.

Sesuai protokol kesehatan yang berlaku di Brunei, parade tahun ini diadakan dalam skala yang lebih kecil dari tahun sebelumnya.

Parade tahun ini diikuti oleh 161 kelompok atau delegasi dengan jumlah total peserta sebanyak 3.800 orang yang terdiri dari kelompok militer, pemerintah, swasta, sekolah serta komunitas lokal dan asing. 

Pembatasan partisipan juga berdampak pada jumlah peserta dari komunitas Indonesia yang tahun ini hanya 36 orang, Selain Indonesia, komunitas asing yang mengikuti parade kali ini yaitu komunitas Malaysia, Filipina, Thailand dan India.