Pandemi Virus Corona Baru 2019 (covid-19) telah menghancurkan perekonomian berbagai negara di semua belahan bumi. Tak terkecuali Kerajaan Arab Saudi. Tapi dampaknya mungkin baru bisa terungkap sepenuhnya pada kuartal kedua 2020.
- Karpet Serat Pisang Abaka Palembang Tembus Amerika dan Eropa
- Cuaca Buruk, Harga Kopi Melambung ke Level Tertinggi dalam 50 Tahun
- Pastikan Ketersediaan LPG 3 Kg, Pertamina Gelar Operasi Pasar di Sematang Borang
Baca Juga
Hal itu disampaikan oleh Menteri Keuangan Arab Saudi Mohammed Al Jadaan dalam sebuah wawancara dengan Al Arabiya TV pada Sabtu (2/5).
"Pengeluaran harus dikurangi untuk mengatasi dampak dari virus corona dan kita harus berhati-hati untuktidak meningkatkan biaya hutang," ujarnya seperti yang dikutip kembali dari Sputnik.
"Dampak nyata dari pandemik virus corona akan muncul pada kuartal kedua, dan kita harus menghadapi goncangan pendapatan yang sangat besar," lanjutnya memprediksi.
Al Jadaan juga mengungkapkan, saat ini Pemerintah Arab Saudi sedang mempertimbangkan untuk mengambil langkah tegas agar bisa memotong pengeluaran.
"Kita harus mengencangkan ikat pinggang dan keluar dari krsis ini," ujarnya seraya menekankan bahwa perjalanan ke depan masih panjang.
Ia juga mengatakan, Arab Saudi, dan seluruh dunia, tidak akan bisa kembali normal seperti sebelum pandemik. Ia juga menyarankan agar dibuatnya proses adaptasi ekonomi yang signifikan.
Al Jadaan mengatakan Arab Saudi mengalami penurunan pendapatan minyak dunia secara signifikan. Namun karena terjadi reformasi serius telah dilakukan dalam beberapa tahun terakhir, ekonomi Arab Saudi masih bisa mengatasinya.
Data dari Universitas Johns Hopkins pada Minggu (3/5) menunjukkan, Arab Saudi sudah memiliki 25.459 kasus infeksi virus corona baru dengan 176 orang meninggal dunia.[ida]
- Harga BBM di SPBU Pertamina, Shell, BP, dan Vivo Kompak Turun
- Sambut Tahun Baru, The Excelton Hotel Palembang Usung Tema 'Pirates of the Caribbean'
- Dukung UKMK Sawit Go International, BPDPKS Gelar Kegiatan Ini