Peran Penting Orangtua Saat Anak Berselancar di Dunia Maya

ilustrasi anak dan internet. (rmolsumsel.id)
ilustrasi anak dan internet. (rmolsumsel.id)

Penerapan pembelajaran jarak jauh dan masa pandemi Covid-19 turut mengajak anak untuk beradaptasi, termasuk durasi yang dihabiskan untuk berinteraksi televisi, komputer, ponsel pintar, tablet digital, hingga permainan video.


Konselor Psikologi Perempuan dan Anak Budi Wulandari mengungkapkan, orangtua harus mengambil peran sebagai pendamping anak untuk memahami hal-hal baru di dunia maya. 

Budi Wulandari mengatakan, komunikasi antar orangtua dan anak menjadi kunci. Hadir secara utuh untuk mengontrol aktivitas di dunia maya. Hubungan hangat terjalin akan mendorong anak terbuka bercerita berbagai hal yang dialami. Jika anak menjadi korban pun bisa segera teratasi karena anak sudah bercerita kepada lingkungan terdekat, yakni orangtua. 

"Kekerasan dalam perundungan lebih abadi karena jejak digital akan terus ada. Diharapkan pula, anak-anak tidak menjadi pelaku. Perlakukan orang lain sama seperti ingin diperlakukan orang lain," katanya.

Budi menegaskan, orangtua harus mengambil langkah proaktif jika menjadi korban seperti melaporkan pelaku ke polisi. Selain itu, bisa mengaktifkan fitur lapor ke platform digital untuk meminta menghapus unggahan tersebut. 

Senada, Aktivitas Lintas Iman dan Konsultan IT Maryanto menambahkan, pemanfaatan internet membutuhkan pendampingan dari orang tua untuk mengakses digital. Memiliki critikal thinking benar/ salah. Perilaku dunia digital sama dengan dunia nyata harus bisa menerima berbagai karakteristik, tidak lantas memanfaatkan fitur unfriend dan unfollow (menghapus pertemanan).

Penting bagi orangtua mendampingi punya anak beraktivitas di ranah digital. Mulai dari pembuatan, pendistribusian, memproses, menilai hingga mengomentari sebuah unggahan.

Sedangkan, Pengajar Prodi Ilmu Komunikasi Universitas Teknologi Yogyakarta dan anggota Japelidi Ade Irma Sukmawati menambahkan, orangtua bisa mengatur saluran di Youtube dengan mengaktifkan fitur sesuai pencarian usia yang digunakan anak. "Silakan pahami ketentuan batas mininum usia jika ingin mengunakan media sosial," terangnya. 

Selain itu, lanjut dia, google menyediakan aplikasi pencarian ramah anak yaitu kindle fire. Arahkan anak untuk memilih mesin pencarian agar terhindar dari hal-hal yang belum saatnya dilihat. 

Perwakilan Kaizen Room, Rahmat Alfian Pranowo menerangkan, laiknya keramaian di dunia nyata, waspada dengan kondisi di dunia digital juga ditingkatkan. 

"Anak yang sudah bisa mengakses internet tetap harus dikontrol dan diberi batasan agar kita tahu dan terhindar dari perundungan," terang dia. 

Beberapa aplikasi yang bisa digunakan untuk mengawasi Kidzone, Family Time, Family Zone, MMguardian Parental Control. Sebagai warga negara, bisa mengadukan konten negatif ke Kominfo agar diblokir. 

Rahmat memberikan tips, tiga kunci aman bermedsos. Di antaranya cek profil orang yang akan diikuti atau mengajak berteman, periksa sebelum kirimkan sesuatu dan periksa sebelum membagikan sesuatu.

Apa Itu Siberkreasi?

Kementerian Kominfo berperan aktif dalam mengatasi penyebaran hoaks serta dampak negatif lainnya dengan meningkatkan kemampuan kognitif masyarakat Indonesia melalui pelatihan kecakapan literasi digital. Kominfo telah menyusun peta jalur literasi menggunakan referensi global dan internasional. 

Kementerian Kominfo menyajikan berbagai tutorial dan kiat menggunakan internet agar produktif dan bertanggung jawab. Konten positif dan edukatif dalam program ini dapat membantu mempersiapkan SDM serta memanfaatkan internet kritis dan kreatif.

Gerakan Nasional Literasi Digital atau Siberkreasi terdiri dari empat kerangka telah disiapkan Kementerian Kominfo terdiri dari keamanan digital, kecakapan digital, etika digital serta budaya digital. Hal ini bertujuan untuk mengajak masyarakat dan memberikan informasi bagi masyarakat mengetahui kecakapan dasar untuk mengisi ruang digital. 

Presiden RI Joko Widodo mengungkapkan, tantangan di dunia digital semakin besar konten negatif terus bermunculan, kejahatan di ruang digital bisa terus meningkat, hoaks, penipuan daring, perjudian, eksploitasi seksual pada anak, perundungan siber, ujaran kebencian dan radikalisme berbasis digital perlu diwaspadai. 

"Hal ini perlu diwaspadai karena mengancam persatuan dan kesatuan bangsa. Kewajiban kita bersama untuk meminimalkan konten negatif membanjiri ruang digital dengan konten-konten positif. Banjiri terus, isi terus dengan konten-konten positif. Kita harus meningkatkan kecakapan digital agar mampu lebih banyak manfaatkan konten kreatif yang mendidik yang menyejukan menyerukan perdamaian," ungkap Presiden seperti dikutip dalam channel Youtube Kemkominfo TV. 

Presiden melanjutkan, internet harus mampu meningkatkan produktivitas masyarakat mendorong UMKM naik kelas. "Buatlah lebih banyak UMKM on boarding, platform e-commerce sehingga internet memberi nilai tambah ekonomi," papar dia.