Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) tengah menyiapkan program ambisius berupa Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk siswa dari tingkat SD hingga SMA. Program ini diperkirakan menelan anggaran hingga Rp 3,6 triliun.
- Program Makan Bergizi Gratis di Palembang Kembali Berjalan, Targetkan Jangkau 300 Sekolah
- Luhut: MBG Efektif Serap Surplus Telur dan Daging Ayam, Gerakkan Roda Ekonomi
- Audiensi Perdana, Wali Kota Palembang dan Dandim 0418 Bahas Program Makan Bergizi Gratis
Baca Juga
Perhitungan ini didasarkan pada data jumlah siswa sebanyak 1,8 juta orang (BPS 2023), dengan asumsi biaya Rp 10 ribu per porsi untuk 200 hari belajar.
Pj Gubernur Sumsel, Elen Setiadi, menjelaskan bahwa pendanaan program MBG akan dilakukan secara kolaboratif. Selain menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), program ini juga akan memanfaatkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tingkat provinsi maupun kabupaten/kota, serta menggalang kemitraan dan kontribusi Corporate Social Responsibility (CSR) dari perusahaan.
"Penganggarannya akan dikeroyok oleh semua pihak. Selain APBN dan APBD, kita juga akan melibatkan kemitraan dan CSR. Polanya fleksibel, tinggal kita sesuaikan nanti," ujar Elen, Selasa (21/1).
Ia menambahkan bahwa mekanisme pendanaan ini mengacu pada arahan Badan Gizi Nasional (BGN), yang merekomendasikan kombinasi berbagai sumber pendanaan untuk merealisasikan program tersebut.
"Kolaborasi ini sangat penting. Kita tunggu petunjuk teknis (juknis) terkait pola pelaksanaannya agar program berjalan efektif," jelasnya.
Pemprov Sumsel juga telah menyiapkan dana awal untuk MBG melalui Belanja Tidak Terduga (BTT) dalam APBD provinsi. Gubernur Elen menyebut, arahan Mendagri Tito Karnavian menjadi dasar bagi pemerintah daerah untuk ikut berkontribusi dalam pembiayaan program ini.
"Dana dari BTT sudah kami siapkan. Jika kurang, akan diambil dari anggaran perubahan," ujar Elen.
Namun, alokasi anggaran final masih menunggu petunjuk teknis. Termasuk apakah program ini akan mencakup semua jenjang pendidikan hingga tingkat TK atau hanya SMA, serta kemungkinan diperluas untuk ibu hamil dan pasangan pra-nikah.
Program MBG diharapkan dapat meningkatkan kualitas gizi siswa di Sumsel, yang secara tidak langsung berkontribusi pada peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan. Selain itu, program ini juga diharapkan menjadi solusi untuk menekan angka stunting dan gizi buruk di wilayah tersebut.
"Ini bukan sekadar program makan gratis, tetapi upaya investasi jangka panjang untuk membangun generasi yang sehat dan cerdas," tegas Elen.
- Gubernur Sumsel Targetkan Sukses Ganda di Pornas Korpri 2025
- Pansus DPRD Sumsel Desak Pemprov Validasi Data Perkebunan Sawit
- Pemprov Sumsel Fokus Perbaiki Tata Kelola Aset, Dorong Efisiensi dan Transparansi