Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) diprediksi bakal membuat lonjakan tingkat inflasi. Untuk mengantisipasi tersebut, Pemprov Sumsel bakal melakukan refocusing anggaran sebesar dua persen.
- Percepat Pemerataan Pembangunan, Muratara Ajukan Bantuan Khusus ke Pemprov Sumsel
- Gubernur Sumsel Targetkan Sukses Ganda di Pornas Korpri 2025
- Pansus DPRD Sumsel Desak Pemprov Validasi Data Perkebunan Sawit
Baca Juga
Wakil Gubernur Sumsel H Mawardi Yahya usai rapat paripurna membahas jawaban gubernur terhadap pandangan umuk fraksi-fraksi DPRD Provinsi Sumsel terhadap raperda anggaran APBD Provinsi Sumsel tahun anggaran 2022, di Kantor DPRD Sumsel, Jumat (9 /9).
"Tadi sudah disampaikan juga bahwa, pemerintah akan refocusing dua persen untuk mengatasi kelangkaan dan lonjakan terhadap masalah yang kita hadapi saat ini," kata Mawardi.
Menurutnua melalui refocusing ini pemerintah memberikan aturan dua persen untuk mengatasi kelangkaan dan antisipasi terhadap kenaikan harga BBM yang sedang terjadi saat ini.
"Mungkin dengan cara itu kita bisa mengatasinya," katanya.
Selain itu, pemerintah sedang mendata masyarakat yang layak menerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) BBM agar tepar sasaran. Menurutnya, kategori miskin ini berbagai tingkatan.
"Ada yang hampir miskin, miskin, dan miskin ekstrem. Itu yang akan kita data nanti," tandasnya.
- Percepat Pemerataan Pembangunan, Muratara Ajukan Bantuan Khusus ke Pemprov Sumsel
- Gubernur Sumsel Targetkan Sukses Ganda di Pornas Korpri 2025
- Pansus DPRD Sumsel Desak Pemprov Validasi Data Perkebunan Sawit