Pemkot Palembang Berencana Gelar Vaksinasi Dalam Skala Besar, Sasarannya 129 Ribu Pelajar 

Pelajar di Palembang mendapatkan vaksin dosis pertama/Humaidy Kenedy/rmolsumsel.id
Pelajar di Palembang mendapatkan vaksin dosis pertama/Humaidy Kenedy/rmolsumsel.id

Setelah melakukan vaksinasi sebanyak 750 pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Palembang. Pemerintah Kota Palembang berencana melakukan vaksinasi dengan skala lebih besar terhadap 129 ribu pelajar secara bertahap


Hal ini diungkapkan Wakil Wali Kota Palembang Fitrianti Agustinda dalam meninjau vaksinasi pelajar SMP tahap pertama yang dilakukan di dua SMP di Palembang yaitu, SMP Negeri 9 dan SMP Negeri 10 yang berada di Jalan Rudus Kelurahan D II Kecamatan Kemuning, Palembang. 

Dimana, pelajar yang mendapatkan vaksinasi yaitu sebanyak 750 siswa dari total 1.500 siswa. "Vaksinasi ini merupakan tahap pertama dan dosis pertama dan nantinya vaksinasi akan diperuntukan bagi 129 ribu pelajar SMP yang akan dilakukan secara bertahap," katanya saat meninjau langsung pelaksanaan vaksinasi.

Dia mengaku pelaksanaan vaksinasi ini tidak lepas dari ide Badan Intelijen Negara (BIN) dan sesuai dengan arahan dari Presiden RI dalam mendukung pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM).

Menurutnya, sejauh ini pembelajaran secara online tidak begitu optimal karena itu dibutuhkan sistem PTM ini agar pembelajaran berjalan dengan sempurna. "Vaksin yang digunakan untuk para pelajar ini yaitu vaksin Sinovac," terangnya.

Dia menambahkan, berdasarkan arahan dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Sumsel bahwa mereka menyarankan PTM dapat dilaksanakan dengan beberapa persyaratan salah satunya semua guru sudah divaksin, dan kurikulum sudah betul tercatat dalam Dakodik karena itu setiap sekolah harus menyiapkan hal ini secara matang.

Selain itu, dia juga meminta agar kesadaran wali murid itu sendiri dan sekolah untuk tetap menerapkan protokol kesehatan. Dia berharap dengan adanya vaksinasi anak ini secara bertahap dan menyuluruh maka PTM dapat dilakukan. "Jika memang belum divaksin harus ada izin dari orangtua. Karena hanya mereka yang tahu kondisi anak-anaknya," tutup Fitri.