Peminat Magang ke Jepang Tinggi, Wabup OKI: Jika Belum Lulus, Persiapkan Diri Lebih Baik

Wakil Bupati OKI Dja'far Shodiq mengalungkan tanda peserta seleksi daerah program magang ke Jepang, Senin (13/12). (Dinas Kominfo OKI/rmolsumsel.id)
Wakil Bupati OKI Dja'far Shodiq mengalungkan tanda peserta seleksi daerah program magang ke Jepang, Senin (13/12). (Dinas Kominfo OKI/rmolsumsel.id)

Sebanyak 178 orang mengikuti seleksi daerah program magang ke Jepang yang dilaksanakan di Kayuagung, Kabupaten OKI, Senin (13/12).


Kasubdit Pemagangan Luar Negeri Kementerian Tenaga Kerja RI, Endang Srihastuti mengatakan, seleksi daerah yang dilakukan ini merupakan tahap awal dari seleksi yang menggunakan sistem gugur. Setelah berhasil lulus, calon peserta magang akan mengikuti Pelatihan Pra Pemberangkatan selama dua bulan di daerah dan Cevest (Centre for Vocational and Extention Service Training) sebelum bertolak ke Jepang.

“Program pemagangan luar negeri, khususnya ke Jepang dimaksudkan agar peserta magang bisa menerapkan disiplin dan etos kerja serta penguasaan teknologi sekembalinya ke Indonesia,” ujar Endang di GOR Biduk Kajang, Kayuagung, Senin (13/12).

Endang mengatakan, Program Magang di Luar Negeri ini merupakan upaya percepatan peningkatan kompetensi melalui penguasaan teknologi terkini yang digunakan di industri.

“Di Negeri Sakura tersebut para peserta yang berhasil lolos seleksi nasional akan mengikuti pendidikan selama sebulan sebelum bekerja dan selesai pendidikan akan langsung mengikuti program magang selama tiga tahun. Setelah menyelesaikan program pemagangan dengan baik akan mendapat Dana Tunjangan Usaha Mandiri yang cukup besar yakni lebih kurang 600 ribu yen bagi yang selesai tiga tahun,” terang Endang.

Wakil Bupati Ogan Komering Ilir, Dja’far Shodiq menyampaikan, program pemagangan ke Jepang ini selain untuk bisa meningkatkan keterampilan dan mampu menurunkan indeks pengangguran di OKI. Shodiq pun mengapresiasi pemuda-pemudi yang mengikuti Proses Seleksi Magang ke Jepang.

“Saya bangga pada kalian yang memiliki tekad dan semangat yang luar biasa untuk bersaing secara global. Kesempatan ini tidak datang dua kali, manfaatkanlah sebaik-baiknya,” tutur Shodiq.

Shodiq pun berharap ada banyak peserta asal OKI yang berkesempatan merasakan pola kerja di Jepang dan setelah kembali ke OKI menjadi pionir untuk menerapkan hal-hal baik yang didapat selama mengikuti magang.

“Banyak manfaat yang akan kalian dapatkan dengan mengikuti program ini. Kalian cenderung akan lebih mandiri, memiliki pengalaman, dan memiliki daya saing serta akan ada dana tunjangan yang cukup besar dan dapat digunakan untuk modal usaha,” ucap Shodiq.

Meski berharap 100 persen yang mengikuti seleksi bisa lolos dan berangkat ke Jepang, namun Shodiq mengatakan, bagi peserta yang belum berkesempatan berangkat untuk terus meningkatkan kompetensi diri dan melakukan kegiatan positif lain sembari menunggu kesempatan seleksi berikutnya.