Pergerakan pasukan militer Rusia terus mengalami kemajuan dalam operasi militernya di Kota Mariupol, Ukraina.
- Banjir Meluas ke Kazakhstan, Rusia Evakuasi Lebih dari 100.000 Warga
- Penyidik Rusia Tuding Ukraina Terlibat dalam Serangan yang Tewaskan 145 Orang di Gedung Konser Bulan Lalu
- Moskow Diserang Teroris, 40 Orang Dikabarkan Tewas
Baca Juga
Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov bahkan mengatakan pasukan Rusia akan mampu mengendalikan sepenuhnya pabrik baja Azovstal, benteng utama Ukraina yang tersisa di kota pelabuhan Mariupol yang terkepung pada Kamis (21/4) waktu setempat.
"Sebelum makan siang, atau setelah makan siang, Azovstal akan sepenuhnya berada di bawah kendali angkatan bersenjata Federasi Rusia," kata Kadyrov seperti dikutip kantor berita Interfax Kamis pagi.
Mariupol telah dibombardir tanpa henti selama berminggu-minggu. Ini adalah target strategis bagi Rusia yang akan memungkinkan Moskow untuk membangun kendali atas wilayah yang menghubungkan Donbas di tenggara Ukraina untuk mencaplok Krimea.
Saat ini, pasukan Rusia memfokuskan serangan mereka di kota pelabuhan di pabrik baja Azovstal.
Pejabat Ukraina mengatakan pada Selasa (19/4) bahwa Rusia menyerang pabrik baja Azovstal dengan bom penghancur bunker, mengetahui bahwa ada ribuan tentara dan warga sipil yang berlindung di sana.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan pada Rabu (20/4) bahwa angkatan bersenjata negaranya tidak mampu membuka blokir pengepungan Rusia di Mariupol tanpa bantuan dari sekutu barat.
- DPR AS Loloskan Paket Bantuan Rp1.540 Triliun untuk Israel, Ukraina dan Taiwan
- Banjir Meluas ke Kazakhstan, Rusia Evakuasi Lebih dari 100.000 Warga
- Penyidik Rusia Tuding Ukraina Terlibat dalam Serangan yang Tewaskan 145 Orang di Gedung Konser Bulan Lalu