Pedagang di Muratara Sulap Jalinsum Jadi Pasar Dadakan

Pedagang di Muratara menggelar lapak di Jalinsum lantaran pasar yang biasa digunakan berjualan terserang banjir. (alam/rmolsumsel.id)
Pedagang di Muratara menggelar lapak di Jalinsum lantaran pasar yang biasa digunakan berjualan terserang banjir. (alam/rmolsumsel.id)

Banjir yang melanda wilayah Muratara telah membawa dampak serius bagi masyarakat setempat, khususnya para Pedagang Kaki Lima (PKL). Meskipun terkena musibah banjir, PKL di Muratara berhasil menemukan solusi kreatif dengan menyulap Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) menjadi pasar tradisional darurat.


Pasar di Desa Lawang Agung yang terendam banjir, memaksa puluhan PKL menggelar dagangannya di pinggir Jalinsum Kecamatan Rupit. Meskipun dalam kondisi sulit, para pedagang ini terpaksa berjualan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan keluarga mereka.

Salah satu pedagang, Eci mengungkapkan, kebutuhan hidup mendorong mereka untuk berjualan di pinggir Jalinsum. Meskipun dalam situasi bencana, para PKL ini tetap berusaha menjalankan aktivitas dagang mereka. "Ya kami terpaksa berjualan disini, karena kebutuhan sehari-hari. Apalagi dalam kondisi seperti sekarang ini," ujar Eci.

Walau menghadapi kesulitan, namun para pedagang berhasil mendapat untung dari berjualan di pinggir Jalinsum. Eci menjelaskan, pembeli sangat ramai, dan pendapatan mereka bahkan mencapai jutaan rupiah. Hal ini menjadi angin segar bagi para pedagang yang berusaha bertahan di tengah kesulitan.

Hen, seorang pedagang lainnya menambahkan, pendapatan yang diperoleh dari berjualan di pinggir Jalinsum sangat menguntungkan. "Pembelinya sangat ramai, karena bukan hanya masyarakat dari sini saja. Akan tetapi dari Kecamatan lain juga," katanya.

Dengan kreativitas dan semangat berusaha, para PKL di Muratara berhasil menunjukkan ketangguhan mereka di tengah bencana alam. Mereka tetap berusaha memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari sambil mendapatkan dukungan luas dari masyarakat sekitar.