Peran perempuan sangat penting dalam mengisi pembangunan bangsa dan negara. Termasuk peran perempuan untuk terjun dalam dunia politik, menjadi keharusan saat ini, guna ikut berkontribusi bagi kesejahteraan masyarakat.
- Jika PDIP Yakin Hasto Tak Bersalah Harusnya Tak Framing KPK Politis
- Golkar Siap Tampung Jokowi
- Eddy Santana Maju Sebagai Calon Gubernur, Gerindra Sumsel: Sudah Tidak Taat Perintah Partai
Baca Juga
Hal ini yang ditunjukkan PDI Perjuangan Jatim terkait peran perempuan dalam dunia politik untuk berkontribusi mewujudkan kesejahteraan masyarakat, dalam seminar peringatan Hari Ibu 2022 yang mengembil tema "Refleksi kongres perempuan dalam implementasi zaman", dengan sub tema "sharing dan exposure pengalaman para kader perempuan partai di tingkat legislatif dan eksekutif", di Kantor DPD PDI Perjuangan Jatim, Sabtu (24/12).
Berapa narasumber yang hadir di antaranya pengurus DPP PDI Perjuangan di DPR RI, seperti Puti Guntur Soekarno Putri, Sri Rahayu, Sadarestuwati, dan Indah Kurnia. Lalu beberapa Kepala Daerah perempuan di Jatim dari PDI Perjuangan seperti Walikota Batu, Dewanti Rumpoko; dan Wakil Walikota Madiun, Indah Raya.
Serta anggota DPRD Jatim perempuan dari Fraksi PDI Perjuangan turut menjadi pembicara dalam acara yang dikemas secara hybrid tersebut.
Menurut Sri Untari, acara ini digelar untuk memberikan motivasi kepada kader kader perempuan PDIP untuk lebih maksimal lagi dalam menjalankan instruksi partai untuk selalu bersama rakyat, di balik kodratnya sebagai perempuan sebagai ibu rumah tangga.
"Data yang ada di jatim, 30-40 perempuan yang ada, mulai baik pengurus mulai DPD sampai pengurus ranting dan kader diluar struktur, yang siap menjalankan instruksi Ketua Umum bu Megawati untuk selalu berada di tengah masyarakat, menangis dan tertawa bersama masyarakat," ucap Sri Untari.
"Ini kita lakukan agar mereka punya kemampuan dan integritas lebih lagi dalam membangun kebersamaan partai dengan masyarakat," lanjutnya.
Kata Untari, yang lebih utama adalah meminta mereka agar dalam aktivitasnya tidak mengabaikan tugas kodratnya sebagai perempuan dalam keluarganya.
"Ini penting sehingga mereka bisa membagi waktu. Sebab peran perempuan sangat penting bagi pembangunan demokrasi di negara ini. Demokrasi tidak akan berjalan dengan baik tanpa kesetaraan perempuan dan laki laki," tegasnya.
Ini juga ditegaskan Sri Rahayu Ketua DPP PDI Perjuangan yang juga anggota DPRRI yang meminta Perempuan khusunya yang masuk sebagai kader PDI Perjuangan, harus bekerja keras lagi, serta membuktikan bahwa perempuan tidak harus mendapatkan fasilitas karena persoalan gender 30 persen.
"Perempuan adalah sosok yang kuat dan bisa mandiri. Maka perempuan harus bisa bangkit sendiri dengan kekuatan yang dimiliki," ujarnya.
Sementara menurut anggota DPR, Indah Kurnia, perempuan adalah sosok yang kuat dan luarbiasa. Perempuan bisa memberikan yang terbaik bagi bangsa dan negara.
"Sehingga perempuan jangan hanya mengandalkan 30 persen persoalan gender. Perempuan harus bisa menjadi sosok membangakan yang bisa memberikan bukti untuk bisa berkontribusi guna pembangunan bangsa dan negara," tuturnya.
Sedangkan anggota DPRRI Puti Guntur Soekarno Putra mengatakan, perempuan harus memiliki sifat multitalenta bila ingin berperan lebih lagi, di luar tanggung jawab kodratnya sebagai perempuan.
Untuk itu urusan domestik (rumah tangga) harus selesai terlebih dahulu dalam diri perempuan. Sebab ini katanya akan membuat perempuan mudah dalam melakukan berbagai kegitan di luar urusan wajib di keluarga yang menjadi kodrat perempuan.
"Perempuan yang berpolitik akan mudah dalam menjalankan tugas tugas kepartaiannya, bila bisa benar-benar membagi waktunya. Perempuan harus berani, berpikir cerdas, dan progresif. Dengan begitu makan akan membuat perempuan bisa diterima ditengah tengah masyarakat dan aktifitasnya," tegasnya.
Ini juga diamini Walikota Batu, Dewanti Rumpoko. Menurutnya perempuan bisa berkiprah maksimal bila sudah selesai urusan keluarga dalam artian mendapat izin dan dukungan penuh anak dan suami.
"Dengan dukungan penuh keluarga, anak dan suami. Maka perempuan yang berkiprah dalam dunia politik akan lebih maksimal lagi perannya untuk memberikan kontribusi bagi pembangunan bangsa dan negara, khususnya dalam mewujudkan apa yang menjadi amanah PDI Perjuangan yakni mensejahterakan masyarakat," pungkasnya.
- Jika PDIP Yakin Hasto Tak Bersalah Harusnya Tak Framing KPK Politis
- Golkar Siap Tampung Jokowi
- Eddy Santana Maju Sebagai Calon Gubernur, Gerindra Sumsel: Sudah Tidak Taat Perintah Partai