PDAM Mati Dua Pekan, DPRD Muara Enim Sebut 300 KK Kesulitan Dapat Air Bersih

Anggota DPRD Muara Enim, Fraksi PDIP, Munyati. (Noviansyah/RmolSumsel.id)
Anggota DPRD Muara Enim, Fraksi PDIP, Munyati. (Noviansyah/RmolSumsel.id)

Anggota DPRD Kabupaten Muara Enim Munyati menyoroti soal kebutuhan air  bersih di Desa Muara Gula, Kecamatan Ujan Mas yang sudah tersendat selama dua pekan.


Hal itu disebabkan karena pasokan air dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) mati mendadak tanpa pemberitahuan sebelumnya.

Menurut Munyati pasokan air bersih dari PDAM telah mati tanpa sebab sejak 14 November lalu sampai sekarang. Akibatnya, banyak warga yang menjadi pelanggan kini terpaksa harus mengambil air di sungai untuk kebutuhan sehari-hari.

“Sedang untuk kebutuhan dapur, memasak dan minum mereka minta ke rumah warga yang ada sumur," kata Munyati, Senin (5/12).

Kejadian matinya aliran air bersih dari PDAM ini menurut Munyati juga berlangsung pada Oktober 2022. Namun, beberapa waktu kemudian air kembali mengalir.

“Kalau memang ada kendala atau hal lainnya, sudah sepatutnya PDAM memberikan pemberitahuan atau pengumuman kepada warga,”ujarnya.

Ia pun berharap agar PDAM dapat segera mengambil tindakan terkait keluhan para pelanggan tersebut.

"Sebenarnya permasalahan PDAM ini tidak hanya di desa Muara Gula baru, namun termasuk juga desa Tanjung Raman dan Muara Gula lama, ikut juga terdampak,”ujarnya.

Sementara itu, perwakilan PDAM, Jhon mengaku pihaknya akan berkoordinasi dengan petugas di lapangan, apakah dua minggu tersebut PDAM benar-benar mati atau mengalir namun airnya kecil.

"Nanti akan kita tinjau dulu, apa yang menjadi penyebab terganggunya aliran air PDAM tersebut, untuk setiap warga yang aliran airnya terganggu bisa menyampaikan aspirasi atau keluhannya kepada petugas di lapangan," kata dia.

Pihaknya akan melakukan sinkronisasi, dan mencari penyebab terjadinya macet, atau tidak mengalirnya air, sehingga nanti ada solusi untuk permasalahan yang ada.