Partai Amanat Nasional (PAN) berhasil menembus jajaran lima besar partai politik terpopuler secara nasional berdasarkan hasil survei terbaru dari Lembaga Survei Indonesia Political Opinion (IPO).
- PAN Kirim Sinyal Tak akan Dukung Gibran di Pilpres 2029
- Legislator PAN Desak Investigasi Tragedi Tewasnya Tiga Pekerja di Sumur Limbah Pabrik
- PAN Salurkan 3.000 Paket Sembako, Zulhas Tekankan Pentingnya Empati
Baca Juga
Capaian membanggakan ini disambut dengan sukacita oleh kader PAN di berbagai daerah, termasuk Palembang, Sumatera Selatan. "Alhamdulillah, kita sangat bangga dan bersyukur atas capaian ini," ujar Ketua Fraksi PAN DPRD Kota Palembang, Sudirman, pada Senin (2/6/2025).
Sudirman menambahkan bahwa hasil survei tersebut akan menjadi pemacu semangat dan motivasi bagi para kader untuk terus berbuat yang terbaik bagi masyarakat dan pembangunan daerah, khususnya di Palembang.
"Ini akan menjadi pemacu kader, kita akan terus membantu masyarakat sebagaimana instruksi Ketum untuk terus hadir dan membantu masyarakat," tegasnya.
Survei IPO yang bertajuk "Analisa Sosial: Persepsi Publik atas Optimisme dan Kinerja Pemerintah" ini melibatkan 1.200 responden. Metode pengambilan sampel menggunakan teknik multistage random sampling (MRS) dengan margin of error sebesar 2,90 persen dan tingkat akurasi data mencapai 95 persen.
Dalam survei popularitas partai politik, IPO mencatat PAN berada di posisi strategis. Angka popularitas tertinggi dipegang oleh PDI Perjuangan (94%), diikuti Partai Gerindra (92%), Partai Golkar (92%), Partai Kebangkitan Bangsa (77,8%), Partai Amanat Nasional (71,5%), dan Partai Keadilan Sejahtera (70,2%). Terlihat jelas persaingan ketat antara PAN dan PKS untuk memperebutkan posisi partai terpopuler.
Direktur Eksekutif IPO, Dedi Kurnia Syah, menjelaskan bahwa peningkatan popularitas PAN tidak lepas dari manuver politik yang cerdas dari partai berlambang matahari terbit tersebut.
"Menarik memang terkait PAN, selain dapat dikatakan stabil juga punya daya tawar yang menguat. Nuansa kedekatan dengan pemerintah atau Presiden Prabowo bisa ditimbang sebagai faktor," kata Dedi pada Minggu (1/6).
Selain itu, Dedi juga menyoroti peran kader-kader PAN yang sudah memiliki nama dan berhasil duduk di parlemen sebagai penyokong utama popularitas partai yang terus merangkak naik.
"Tentu secara umum menandai keberhasilan Zulkifli Hasan memimpin PAN saat ini," jelasnya.
Lebih lanjut, survei ini juga memotret preferensi responden jika pemilihan anggota DPR dilakukan hari ini. Hasilnya menunjukkan Partai Gerindra memimpin dengan 34,7%, disusul PDI Perjuangan (12,5%), Partai Golkar (10%), Partai Kebangkitan Bangsa (6,2%), Partai Amanat Nasional (5%), dan Partai Demokrat (4,9%).
Dedi menilai pergeseran ini dipengaruhi efek ekor jas dari Presiden Prabowo. Sementara turunnya elektabilitas PDIP disebut berkaitan dengan dinamika politik internal dan kasus korupsi yang menyeret sejumlah elite partai.
- PAN Kirim Sinyal Tak akan Dukung Gibran di Pilpres 2029
- Legislator PAN Desak Investigasi Tragedi Tewasnya Tiga Pekerja di Sumur Limbah Pabrik
- PAN Salurkan 3.000 Paket Sembako, Zulhas Tekankan Pentingnya Empati