Pameran Foto Pertempuran Lima Hari Lima Malam Palembang Tampilkan Arsip Langka  

Pj Wali Kota Palembang, Cheka Virgowansyah saat datang ke pameran foto Pertempuran Lima hari Lima Mlam Palembang. (ist/rmolsumsel.id)
Pj Wali Kota Palembang, Cheka Virgowansyah saat datang ke pameran foto Pertempuran Lima hari Lima Mlam Palembang. (ist/rmolsumsel.id)

Sebanyak 63 foto langka dari berbagai sumber sejarah, termasuk arsip Belanda, dipamerkan dalam Pameran Foto Pertempuran Lima Hari Lima Malam (P5H5M) di Gedung Kesenian Palembang. 


Pameran ini resmi dibuka oleh Penjabat Wali Kota Palembang, Cheka Virgowansyah, pada Sabtu (28/12) sore.

Dalam sambutannya, Cheka mengaku terkesan dengan koleksi foto yang ditampilkan. Penjelasan dari sejarawan Palembang, Kemas Ari Panji, semakin memperkaya pemahaman tentang peristiwa heroik yang terjadi pada tahun 1947 itu.  

“Foto-foto ini memberikan perspektif baru tentang suasana perjuangan rakyat Palembang selama masa pendudukan Belanda,” ujar Cheka.  

Sebagian besar foto yang dipamerkan belum pernah dilihat sebelumnya. Beberapa di antaranya bahkan menampilkan sisi kemanusiaan, seperti interaksi antara tentara Belanda dan warga Palembang. Salah satu foto memperlihatkan tentara Belanda membantu mendorong mobil mogok, yang mencerminkan kompleksitas peristiwa sejarah tersebut.  

Koordinator Pameran, Marta Astrawinata, menjelaskan bahwa pameran ini bertujuan memberikan wawasan mendalam tentang kondisi saat pertempuran berlangsung.  

“Kami ingin menunjukkan bahwa perjuangan bukan hanya soal perang, tetapi juga sisi kemanusiaan dan kehidupan sehari-hari pada masa itu,” kata Marta.  

Pameran foto ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan ke-4 Pertempuran Lima Hari Lima Malam. Selain pameran, berbagai kegiatan seperti diskusi sejarah, pemutaran film dokumenter, dan pertunjukan budaya juga digelar hingga 1 Januari 2025.  

Sejarawan Kemas Ari Panji menambahkan, foto-foto ini tidak hanya menyoroti aspek militer, tetapi juga kondisi masyarakat Palembang sebelum, selama, dan setelah pertempuran.  

“Ini bukan hanya cerita tentang perang, tetapi juga tentang kehidupan di Palembang. Foto-foto ini memberikan narasi sejarah yang lebih lengkap dan berimbang,” jelas Ari.  

Kegiatan ini diharapkan mampu meningkatkan kesadaran generasi muda tentang pentingnya memahami sejarah perjuangan bangsa.  

“Ini adalah upaya untuk mengenang jasa para pahlawan yang telah berkorban demi kemerdekaan Indonesia, sekaligus menginspirasi generasi muda untuk terus menjaga nilai-nilai perjuangan,” tutup Marta.