OJK Tingkatkan Literasi dan Inklusi Keuangan Masyarakat Sumsel Melalui Limas Corner

Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 7 Sumbagsel, Untung Nugroho/Foto:Humaidy Kennedy
Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 7 Sumbagsel, Untung Nugroho/Foto:Humaidy Kennedy

Limas Corner atau Rumah Literasi dan Inklusi Keuangan Masyarakat Sumsel merupakan salah satu upaya Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 7 Sumbagsel dalam meningkatkan angka literasi dan inklusi keuangan.


Menurut Kepala OJK Regional 7 Sumbagsel, Untung Nugroho, saat ini angka inklusi keuangan di Bumi Sriwijaya hanya 84 persen yang artinya dari 100 orang hanya 84 orang yang telah menggunakan jasa keuangan formal. Sedangkan untuk literasi keuangan masyarakat hanya 40 dari 100 orang yang telah memahami produk keuangan formal.

“Limas Coner ini merupakan portal atau web sebagai penuntun untuk masyarakat dalam memperoleh literasi tentang keuangan, salah satunya cara mengajukan kredit atau hal lainnya,” ungkapnya ketika dibincangi RMOLSumsel, Senin (27/6).

Menurutnya, dari permasalahan yang ingin ditanyakan masyarakat di Limas Corner, nantinya akan secara otomatis tertuju pada lembaga keuangan yang menyalurkan KUR (Kredit Usaha Rakyat), OJK, atau lembaga lainnya.

Oleh sebab itu, melalui portal atau web Limas Corner, masyarakat akan memperoleh informasi lengkap terkait keuangan. Sehingga apabila masyarakat mengerti maka angka literasi keuangan juga akan meningkat.

“Salah satu contoh literasi masyarakat kurang adalah mengajukan kredit motor pada leasing, namun belum membaca isi perjanjian antara leasing tersebut, atau bahkan membeli HP tapi tidak mengerti menggunakan HP,” ujarnya.

Makanya, Untung mengatakan akan terus bersosialisasi kepada masyarakat baik melalui limas corner maupun kegiatan lainnya untuk meningkatkan angka literasi dan inklusi keuangan masyarakat Sumsel.

Ditargetkan, pada tahun 2024, angka literasi dan inklusi keuangan di Sumsel sudah mencapai masing-masing 50 dan 90 persen.

“Sesuai arahan dari pak Presiden kita targetkan di tahun 2024, inklusi sudah 90 persen dan literasi sudah 50 persen,” pungkasnya.