Nusron Wahid Minta Bappebti Fokus Kembangkan Pasar Berjangka Komoditi Unggulan

Anggota Komisi VI DPR RI, Nusron Wahid. (Istimewa/net)
Anggota Komisi VI DPR RI, Nusron Wahid. (Istimewa/net)

Badan Pengawasan Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) diminta dikembalikan ke khittahnya, yakni untuk mengembangkan pasar berjangka komditi berjangka.


Permintaan itu disampaikan anggota Komisi VI DPR RI Nusron Wahid. Baik untuk pasar fisik, market place maupun melalui bursa.

Menurut Nusron, dengan kembali mengembangkan trading komoditi unggulan maka manfaatnya jelas untuk masyarakat dan perekonomian nasional.

"Jangan kayak sekarang, malah memfasilitasi bisnis "perjudian" yang berbau money game. Kripto-lah. Forex-lah. Indeks-lah. Digital Currency-lah. Ini bukan tugas pokok," ujar Nusron Wahid dalam RDP Komisi VI DPR RI dengan Bappebti, Kamis (24/3).

Nusron mengaku heran dengan fokus kerjaan Bappebti Kemendag saat ini yang sibuk mengurusi hal-hal yang tidak diperlukan. Sebaliknya, justru hal yang mendesak dan diperlukan malah tidak diurusi.

"Bappebti terkesan didikte pemain dan hanya terjebak mengurusi tren kekinian dan musiman yang tidak ada kaitan dengan fundamental perekonomian nasional," sindir Nusron.

Wakil Ketua Umum PBNU ini mengungkapkan, yang mendasar dari pasar bursa berjangka komiditi, berbasis komoditi unggulan yang jelas transaksinya ada di Indonesia. Seperti komiditi CPO, kopi, kakau, karet, ikan, baja, timah, nikel dan batubara.

Nusron menjelaskan, bursa berjangka tidak akan jalan, kalau pasar berjangka fisiknya sebagai underlying transaksinya tidak berjalan. Ia tidak sepakat jika seperti saat ini yang justru bursanya sibuk hanya dagang forex dan indeks.

"Bahkan sekarang mau masuk ke kripto, yang transaksi realnya tidak jelas, dan berpotensi capital outflow," ujarnya.

Mantan Ketua Umum GP Ansor ini menambahkan, Indonesia harus berani meniru China, dengan menutup semua jenis perdagangan digital yang cenderung money game yang tidak ada fundamental dan underlying transaksinya.

Politisi Golkar ini menyarankan Bappebti tidak takut dianggap ketinggalan.

"Sebab ini hanya tren sesaat. Tidak ada yang diuntungkan dalam konteks perekonomian dalam perdagangan ini. Hentikan trading forex dan indeks di bursa komoditi kita," tandasnya.

Nusron menguraikan, sudah sejak tahun 1997, masuk bursa komoditi tapi tidak memperdagangkan komiditi unggulan. Akibatnya muncul banyak kasus penipuan. Selain itu, banyak kejadian nvestor banyak yang dirugikan.

"Apa kayak gini mau dilanjutkan terus menerus? Harus dikembalikan ke khittahnya. Itu saja," pungkas Nusron.