Mengawali pekan ini, Senin (6/4), nilai tukar rupiah kembali terpukul di level Rp 16.500 per dolar AS, dari sebelumnya Rp 16.430.
- Cukup Satu Jam, Badan Sehat Lingkungan Bersih
- Tarif Penyeberangan Kapal di Pelabuhan Bakauheni Naik, Ini Besarannya
- Telkomsel Siapkan 49 BTS Dengan Teknologi Terkini 5G di Ibu Kota Nusantara
Baca Juga
"Dalam hari Senin ini, kemungkinan rupiah masih akan melemah di level Rp16.400-Rp16.600 per dolar," kata Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Senin.
Sementara itu, Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan sentimen positif kelihatannya membayangi pergerakan aset berisiko pagi ini dengan indeks saham seperti Nikkei dan Hang Seng bergerak positif, demikian juga indeks saham berjangka Amerika Serikat.
"Pasar seakan mencari alasan untuk rebound di tengah kondisi ekonomi yang masih belum kondusif," ujarnya.
Kali ini sentimen positif didorong karena data tingkat kematian akibat wabah menurun di beberapa negara pusat pandemi seperti AS, Italia, Spanyol, dan negara Eropa lainnya.
Data tersebut, lanjut Ariston, bisa diartikan bahwa masa puncak pandemi mungkin akan segera berlalu.
"Hari ini rupiah mungkin bisa turut menguat mengikuti sentimen positif pasar. Potensi USD-IDR di kisaran Rp16.300-Rp16.500 per dolar," kata Ariston.
- Sebelum Terapkan Zero ODOL, Pemerintah Disarankan Selesaikan Masalah Kelas dan Fungsi Jalan
- Industri Mulai Berjalan, Konsumsi Listrik Nasional Meningkat
- Indosat Ooredoo Hutchison Raih Dua Penghargaan Bergengsi di World Communication Award 2023