Mengawali pekan ini, Senin (6/4), nilai tukar rupiah kembali terpukul di level Rp 16.500 per dolar AS, dari sebelumnya Rp 16.430.
- Harga Pangan Naik, Pembeli di Empat Lawang Sepi
- Kesuksesan PLN Mobile Fun Run 2024: Antusiasme Tinggi dan Pengurangan Emisi Karbon
- Tambah Empat Sumur Lagi, Produksi Padi Bisa Meningkat
Baca Juga
"Dalam hari Senin ini, kemungkinan rupiah masih akan melemah di level Rp16.400-Rp16.600 per dolar," kata Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Senin.
Sementara itu, Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan sentimen positif kelihatannya membayangi pergerakan aset berisiko pagi ini dengan indeks saham seperti Nikkei dan Hang Seng bergerak positif, demikian juga indeks saham berjangka Amerika Serikat.
"Pasar seakan mencari alasan untuk rebound di tengah kondisi ekonomi yang masih belum kondusif," ujarnya.
Kali ini sentimen positif didorong karena data tingkat kematian akibat wabah menurun di beberapa negara pusat pandemi seperti AS, Italia, Spanyol, dan negara Eropa lainnya.
Data tersebut, lanjut Ariston, bisa diartikan bahwa masa puncak pandemi mungkin akan segera berlalu.
"Hari ini rupiah mungkin bisa turut menguat mengikuti sentimen positif pasar. Potensi USD-IDR di kisaran Rp16.300-Rp16.500 per dolar," kata Ariston.
- Telkomsel-MAXStream Studios Dukung Sineas Muda lewat Program SISS
- Ajak Teman Nabung di bjb Dapat Cuan Hingga Rp350.000
- Kemenkeu Tetapkan Bea Lelang Jadi 0 Persen