Nau Garden, Destinasi Wisata Durian di Lubuklinggau yang Wajib Dikunjungi

Kebun buah durian di wisata Nau Garden kota Lubuklinggau/ist
Kebun buah durian di wisata Nau Garden kota Lubuklinggau/ist

Liburan ke kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan ada salah satu tempat refreshing yang paling asyik. Suasananya benar-benar alami dan menyatu dengan alam, nama tempat ini Nau Garden yang merupakan kebun buah durian di Kelurahan Air Kati, Kecamatan Lubuklinggau Selatan I.


Disini pengunjung dapat masuk dengan gratis dan menikmati buah durian dari berbagai varian yang ada. Diantaranya mulai darj durian jenis Musangking, Bawor, durian duri hitam dan tembaga. Pengunjung dapat menikmatinya langsung di tempat dengan harga yang berbeda perkilonya.

Lokasi ini memiliki luas lahan sekitar 4 hektar yang telah ditanami puluhan batang durian berbagai jenis. Maka tak jarang, setiap musim buah durian lokasi ini selalu diserbu pengunjung untuk didatangi. Bahkan pengunjung yang datang boleh melakukan aktivitas kemping atau kegiatan lainnya seperti gathering outbond. 

"Disini pengunjung yang penting tidak mengganggu dan tidak merusak maupun mengotori," kata Adi Ramadhini selaku pemilik dan pengelola kebun Nau Garden.

Kebun buah durian di wisata Nau Garden kota Lubuklinggau/ist

Luas kebun ini menurutnya sekitar 4 hektar dengan rincian 2 hektar yang lama sudah ditanam sejak tahun 2020. Sedangkan 2 hektar berikutnya merupakan area perluasan baru yang sudah ditanami durian sejak setahun setengah yang lalu. 

"Kalau kebun yang pertama paling banyak durian steak yakni ada bawor 70 batang, durian duri hitam ada 2 batang dan Musangking 15 batang," ujarnya. 

Lebih lanjut, untuk kebun yang kedua telah ditanami 86 batang durian duri hitam. Adapula durian jenis Musangking dan durian tembaga dan udang merah. 

"Kalau panen durian seperti pada umumnya musiman. Jadi setahun sekali yang paling musim panen raya," jelasnya. 

Menurut Adi, paling banyak buah durian yang diminati oleh pengunjung ditempatnya tersebut yaitu durian duri hitam. Dimana kata Adi, memang jenis durian ini harganya mahal dan tergolong jenis buah sultan. 

"Karena itu primadona dan durian sultan. Dimana-maba pemain durian dan postingan durian mensosialisasikan durian duri hitam yang nomor satu duren termahal. Harganya perkilo Rp 350 ribu," ungkapnya. 

Sementara itu untuk harga durian yang lain seperti bawor perkilo Rp80 ribu dan musangking Rp250 ribu perkilo. "Jadi beda jenis durian, beda juga harganya. Untuk bawor rata-rata ukuran beratnya 2 sampai 6 kilo, kalau Musangking 1,5 sampai 2,5 kilo. Kalau durian duri hitam kemarin 1,5 sampai 3,6 kilo," timpalnya. 

Diakui Adi, tahun ini di kebun miliknya tersebut untuk durian duri hitam berbuah hanya satu pohon. Meski begitu, minat jenis durian tersebut cukup banyak ketimbang durian bawor. 

Adi mengembangkan dan mengelola kebun durian ini banyak terinspirasi dari berbagai tempat. Salah satunya kebun durian yang ada di daerah Penang (Malaysia). 

"Melihat kebun durian premium disana bagus, terus kemarin mengajak ke Tasikmalay bagus juga dan ke Serang. Kedepannya kita ingin melihat ke Pati, Lampung dan Malang," ungkapnya. 

"Jadi referensi untuk kebun-kebun durian di Indonesia ini sudah banyak, tinggal kita sekarang mau serius tidak menanam atau melihara durian yang sudah kita pilih untuk kita tanam," pungkasnya.