Pemindahan ibukota negara dari Jakarta ke Kalimantan Timur tidak sekadar pindah gedung pemerintahan, namun juga mengubah paradigma pembangunan lebih Indonesia sentris sekaligus merealisasikan visi Indonesia 2045.
- Realisasi Anggaran untuk IKN Capai Rp4,3 Triliun per April 2024
- Harga Material IKN Berpotensi Naik Akibat Konflik Iran-Israel
- Brunei Bantah Terlibat dalam Proyek Kereta Cepat Malaysia-IKN Senilai Rp1.115 T
Baca Juga
Peranan Jakarta akan tetap penting sebagai kota bisnis dan ekonomi, sementara wilayah pemerintahan diemban IKN Nusantara.
"Jakarta meski tidak lagi menjadi ibukota negara, akan tetap diperbaiki dan menjadi kota bisnis, pariwisata, hingga ekonomi," kata Presiden Joko Widodo di pembukaan Muktamar ke-XVIII PP Pemuda Muhammadiyah di Kota Balikpapan, Kaltim, Rabu (22/2).
Dikatakan Presiden Joko Widodo, proses pembangunan IKN Nusantara di Kalimantan Timur memakan waktu yang tidak singkat. Setidaknya, butuh waktu sekitar 15 sampai 20 tahun untuk membuat IKN Nusantara benar-benar difungsikan sebagai kota pemerintahan.
Ide pemindahan IKN sudah dicetuskan sejak era Presiden Soekarno tanggal 17 Juli 1957 dengan memilih lokasi di Palangkaraya.
Pada masa Orde Baru, tahun 1990-an, ada juga wacana pemindahan IKN ke Jonggol. Pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, wacana pemindahan IKN muncul kembali karena kemacetan dan banjir yang melanda Jakarta.
- Jokowi: Pabrik Baterai Listrik Pertama di RI akan Beroperasi Bulan Depan
- Realisasi Anggaran untuk IKN Capai Rp4,3 Triliun per April 2024
- Jokowi Didorong Terbitkan Perppu Perampasan Aset