Waketum Partai Gelora, Fahri Hamzar menilai belum deklarasinya PKS dan Demokrat untuk berkoalisi bersama Nasdem lantaran bohir pengusung Anies Baswedan belum deal dijawab elit Nasdem.
- Fahri Hamzah Soroti Kondisi Rusun di Kawasan 26 Ilir Palembang, Sebut Bukan Tempat Tinggal Manusia
- Fahri Hamzah Puji Seruan Prabowo soal Gencatan Senjata di Gaza
- Ganjar Pranowo Dilaporkan ke KPK, Prediksi Fahri Hamzah Kenyataan?
Baca Juga
Waketum Partai Nasdem Ahmad Ali justru membalikan tudingan tersebut ke Fahri Hamzah.
"Itu mungkin tradisi Fahri hamzah kali ya. Tapi kalau di Nasdem sih enggak seperti itu. PKS enggak seperti itu, Demokrat enggak seperti itu. Mungkin di partai dia (Fahri) kali seperti itu,” kata Ahmad Ali kepada wartawan di JCC Senayan, Jumat (11/11).
Dia menegaskan bahwa tidak ada bohir atau bandar dalam mengusung Anies Baswedan. Pasalnya, Anies dipilih oleh rakyat dan tidak mau berkoalisi dengan bentuk deal politik kotor seperti itu.
"Gak ada bandar-bandaran lah. Mengusung Anies ini kan harapan. Mengusung Anies ini cerminan keinginan rakyat. Jadi kita tidak main-main lah kita mencoba untuk melepas koalisi, kebiasaan-kebiasaan lama dalam berpolitik, politik itu seakan-akan milik orang yang berduit, politik itu seakan-akan hanya milik kader partai, gak adalah,”tegasnya.
Anggota Komisi III DPR RI ini menegaskan bahwa proses politik yang Nasdem lakukan saat ini bersifat riang gembira memenuhi aspek keinginann masyarakat dalam menentukan calon pemimpin dan meminta Fahri Hamzah untuk tidak terlalu banyak bicara mengenai internal Nasdem.
"Politik itu milik anak bangsa. Biarlah kemudian proses politik ini kita jalanin dengan riang gembira tanpa ada intrik. Akan semakin baik kalo tiap-tiap partai mengomentari kebijakannya sendiri-sendiri. Tidak perlu kita mengomentari kebijakan partai lain,” demikian Ahmad Ali.
- Fahri Hamzah Soroti Kondisi Rusun di Kawasan 26 Ilir Palembang, Sebut Bukan Tempat Tinggal Manusia
- Nasdem Tunjuk Umari Supiandi Jadi Ketua Komisi I DPRD Palembang Gantikan Dedi Siprianto
- Legislator Nasdem Yakin Prabowo Bisa Negosiasi Tarif Impor Trump