Lima narapidana (napi) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Klas I Merah Mata Palembang diperiksa polisi terkait tewasnya napi Sumaryanto (33) yang ditemukan terbujur kaku di dalam kamar mandi lapas.
- Kesal Karena Tidak Mau Diatur, Motif Pembunuhan Napi Merah Mata Palembang Dihabisi Rekan Satu Kamar
- Hasil Visum, Dokter Forensik Temukan Bekas Jeratan di Leher Napi yang Tewas Dalam Kamar Mandi Lapas
- Ratusan Napi di Lapas Perempuan Palembang Antusias Mencoblos
Baca Juga
Pemeriksaan ini diungkapkan oleh Kepala Lapas Klas I Merah Mata Palembang Veri Johannes kepada awak media saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (19/7) siang.
“Perkembangan meninggalnya warga binaan kemarin, sudah ditangani oleh pihak kepolisian. Sudah dilakukan pemeriksaan oleh penyidik pada lima warga binaan yang teman sekamar dengan almarhum,” kata Veri.
Veri menjelaskan, pihaknya menyerahkan sepenuhnya kasus dugaan bunuh diri yang dilakukan oleh Sumaryanto kepada pihak kepolisian dan saat ini masih menunggu hasil dari pemeriksaan terhadap lima warga binaan teman sekamar korban.
“Sudah selesai kemarin (Kamis, 19 Juli 2024), warga binaan kami sudah kembali lagi kesini. Kita hanya menunggu hasil bagaimana pemeriksaan dari teman-teman penyidik,” ungkap Veri.
Masih dikatakan oleh Veri, mereka akan terus melakukan pengawasan terhadap warga binaan serta melakukan kontrol terhadap kamar hunian.
Ia pun menyangkal bahwa kejadian tewasnya napi di dalam lapas akibat kelalaian dari petugas yang berjaga.
“Sementara ini, kalau kami pikirkan dari kronologis kemarin bisa dikatakan bukan suatu hak yang diakibatkan kelalaian dalam bertugas secara langsung. Pengawasan terhadap warga binaan terus kita lakukan, walaupun kami memiliki keterbatasan petugas,” jelasnya.
Sejauh ini, seluruh blok tahanan di Lapas pun tetap dilakukan pengawasan selama 24 jam penuh.
“Kontrol kamar hunian tetap dilakukan oleh kami, tentunya tidak bisa setiap saat kita lakukan, namun itu bagian dari tugas yang dilaksanakan oleh teman-teman pengamanan. Kita juga akan terus bersosialisasi dan memberikan imbauan terhadap warga binaan,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, dokter forensik rumah sakit (RS) Bhayangkara Moh Hasan Palembang Indra Nasution menerangkan dari hasil visum jasad narapidana yang ditemukan meninggal di dalam kamar mandi kamar hunian ditemukan bekas jeratan di leher dan dikaki Sumaryanto.
"Dari hasil pemeriksaan kematian korban ada kejanggalan karena ada bekas jeratan di bagian leher dan di kaki,"kata Indra kepada wartawan usai melakukan visum Kamis (18/7/2024).
Indra juga belum bisa menyimpulkan apakah korban meninggal karena bunuh diri atau yang lain.
"Kami belum bisa menyimpulkan apakah korban bunuh diri atau karena kekerasan. Korban sepertinya meninggal masih di bawah 6 jam, masih baru," tutup Indra.
- Dokter Magang India Tewas, 25 Negara Demo
- Cinta Ditolak, Jadi Penyebab IS Bunuh Gadis Penjual Balon
- Berstatus Anak, 3 Tersangka Pembunuhan dan Pemerkosa Gadis Penjual Balon Tak Ditahan