Naik Inclinator, Pelancong di Lubuklinggau Dilarang Bawa Korek dan Rokok

Dilarang Bawa Korek dan Rokok, Sebelum Naik Inclinatilor Diperiksa Antisipasi Karhutla di Bukit Sulap. (ist/RMOLSumsel.id)
Dilarang Bawa Korek dan Rokok, Sebelum Naik Inclinatilor Diperiksa Antisipasi Karhutla di Bukit Sulap. (ist/RMOLSumsel.id)

Pj Walikota Lubuklinggau Trisko Defriansyah telah mengundang pihak Kecamatan yang wilayahnya terdapat Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS).


Upaya itu dilakukan untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di kawasan objek wisata alam Bukit Sulap di Lubuklinggau, Sumatera Selatan.

"Kita kan punya Bukit Sulap 6.600 hektar. Saya  undang Ibu Kunti Barat 2 supaya memberikan warning kerjasama dengan PT Linggau Bisa. Utamanya tidak membuang puntung rokok selama naik inclinator (kereta miring)," kata Pj Wali Kota.

Dijelaskannya, beberapa hari yang lalu pengoperasian kereta inclinator telah di launching oleh Wali Kota periode 2013-2023 yakni SN Prana Putra Sohe. Saat ini, untuk naik inclinator masih gratis karena masih dalam proses promosi sehingga daya tarik wisatawan pun menjadi membludak.

"Jadi dibuat warning dulu supaya khususnya karhutla ini jangan sampai membuang puntung rokok sembarangan. Itu dulu utamanya," beber Trisko. 

Karena beberapa kasus kejadian karhutla menurutnya ketidak sengajaan. Sehingga pihaknya membuat warning, khususnya ke wilayah-wilayah yang ada hutan TNKS ini.

Kemudian dalam pencegahan karhutla, Pemkot Lubuklinggau juga telah melakukan rapat dengan Polres Lubuklinggau. Rapat tersebut membahas mengenai bagaimana menanggulangi masalah karhutla. 

"Walaupun intensitasnya untuk Lubuklinggau ini tidak sebesar dengan daerah-daerah yang berpotensi seperti daerah lainnya yang ada di Sumatera Selatan ini," timpalnya.

Meski begitu kata Trisko, pihaknya tetap waspada dan selalu melakukan koordinasi sebagai langkah antisipasi. Terutama dengan pihak balai TNKS yang berada di Lubuklinggau. 

"Jadi untuk inclinator diarahkan supaya nanti ketika waktu naik diperiksa dulu atau ditinggalkan dulu seperti rokok, korek api atau semua hal-hal yang demikian, harus ditinggalkan dulu," terangnya. 

Selain itu kepada pengunjung juga di warning bagi yang memiliki hipertensi, darah tinggi dan jantung. Sehingga tidak diperkenankan dulu naik ke atas. 

"Karena kan menurut yang sudah bangun-bangun di Indonesia ini, Linggau ini ternyata yang paling tinggi dan panjang untuk naik kereta miring ini, inclinator ini," pungkasnya.