Tayangan azan Magrib yang menampilkan sosok bakal Capres PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo, di salah satu televisi swasta nasional terus menuai kritik dari masyarakat.
- Soal Kenaikan Harga BBM, MF Ridho: Bukan Upaya Penghematan yang Dilakukan Pemerintah
- Kasus Persetubuhan Anak Naik Signifikan, Politisi PKB Prabumulih Dorong Aparat Terapkan Tuntutan Maksimal
- KPU Pastikan Silon Cuma Alat Bantu yang Mempermudah Parpol Mendata Bacaleg
Baca Juga
Aktivis Kolaborasi Warga Jakarta, Andi Sinulingga, berpendapat, dijadikannya Ganjar Pranowo sebagai model pada tayangan azan jelas mengarah ke kampanye terselubung.
"Tujuannya pasti, agar sang tokoh dicitrakan agamis, dan itu bisa disebut politisasi agama," kata Andi kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (10/9).
Padahal, lanjut Andi, pemerintah lewat Kementerian Agama kerap kali mengingatkan masyarakat atau siapapun untuk tidak melakukan politik identitas.
Bahkan Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, juga secara tegas meminta masyarakat jangan memilih calon pemimpin yang menggunakan agama sebagai alat politik untuk memperoleh kekuasaan.
"Mungkin beliau tak dengar arahan Menag itu," sindir Andi Sinulingga.
- KPI Sebut Tayangan Azan Ganjar Pranowo Tak Ada Pelanggaran
- KPI Ditantang Hentikan Tayangan Azan yang Memuat Ganjar
- Digadang-gadang Jadi Capres PDIP, Puan Maharani Harus Dongkrak Elektabilitas